Seniman Ari Bayuaji mengubah jaring ikan bekas nelayan serta tali plastik tidak terpakai yang dikombinasikan dengan sampah laut lainnya untuk menjadi suatu karya instalasi dalam proyek seni komunitas bertajuk "Weaving the Ocean: Pieces of Hope".
"Inspirasinya ini dari banyaknya sampah yang ditemukan di laut-laut di Bali. Saya lihat tali plastik ini kalau diuraikan benang-benangnya bisa dijadikan bahan untuk menenun seperti songket. Akhirnya pada masa pandemi lalu saya memulai poyek Weaving the Ocean ini," ujar Ari Bayuaji di Kabupaten Badung, Rabu.
Ari Bayuaji menjelaskan, dirinya bekerja sama dengan komunitas lokal dan para nelayan yang berada di pesisir pantai untuk mengumpulkan jaring ikan serta tali yang sudah tidak terpakai serta sampah laut lain yang kemudian didaur ulang untuk menciptakan karya seni itu
Ia juga terus melakukan penelitian mengenai bahan-bahan tersebut sehingga dapat menciptakan sebuah karya seni tenun kompleks yang menggambarkan kedua belah sisi kehidupan laut, yaitu keindahan yang menakjubkan dan juga sifat rapuh yang dimilikinya.
Baca juga: Indonesia cegah 200 ribu ton sampah plastik hanyut ke laut
"Melalui penggunaan bahan ramah lingkungan yang digabung dengan teknik yang inovatif ini saya menyoroti adanya kebutuhan mendesak untuk melindungi lautan dan ekosistemnya yang beragam," kata dia.
Karya instalasi berbentuk alat tenun tradisional dan kain yang dijahit menggunakan benang daur ulang yang terbuat dari sampah plastik itu saat ini dipamerkan di Koral Restaurant, The Apurva Kempinski Bali, Kabupaten Badung, Bali.
Kerja sama dengan The Apurva Kempinski Bali itu dilakukan untuk mengedukasi para tamu hotel mengenai konservasi ekosistem laut melalui tampilan seni yang menggabungkan kesenian artistik dan kesadaran terhadap lingkungan yang berkelanjutan.
Tidak hanya dapat menyaksikan karya itu, para tamu juga diberikan kesempatan untuk dapat mengikat benang daur ulang pada karang yang terbuat dari plastik ke karya seni instalasi alat tenun, sehingga memberikan kesan pribadi bagi seluruh pengunjung.
Baca juga: KKP minta nelayan pungut sampah plastik di laut
General Manager The Apurva Kempinski Bali Vincent Guironnet menambahkan kolaborasi dengan seniman Ari Bayuaji itu semakin memperkuat komitmen The Apurva Kempinski untuk memberikan pengaruh positif pada aspek lingkungan dan sosial, sekaligus memberikan pengalaman yang unik kepada setiap tamu.
"Kami mengundang para tamu untuk bergabung dalam program pariwisata dan pembangunan berkelanjutan, merayakan keharmonisan seni dan alam, serta bersama-sama dapat menenun masa depan yang lebih cerah," tambah dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Inspirasinya ini dari banyaknya sampah yang ditemukan di laut-laut di Bali. Saya lihat tali plastik ini kalau diuraikan benang-benangnya bisa dijadikan bahan untuk menenun seperti songket. Akhirnya pada masa pandemi lalu saya memulai poyek Weaving the Ocean ini," ujar Ari Bayuaji di Kabupaten Badung, Rabu.
Ari Bayuaji menjelaskan, dirinya bekerja sama dengan komunitas lokal dan para nelayan yang berada di pesisir pantai untuk mengumpulkan jaring ikan serta tali yang sudah tidak terpakai serta sampah laut lain yang kemudian didaur ulang untuk menciptakan karya seni itu
Ia juga terus melakukan penelitian mengenai bahan-bahan tersebut sehingga dapat menciptakan sebuah karya seni tenun kompleks yang menggambarkan kedua belah sisi kehidupan laut, yaitu keindahan yang menakjubkan dan juga sifat rapuh yang dimilikinya.
Baca juga: Indonesia cegah 200 ribu ton sampah plastik hanyut ke laut
"Melalui penggunaan bahan ramah lingkungan yang digabung dengan teknik yang inovatif ini saya menyoroti adanya kebutuhan mendesak untuk melindungi lautan dan ekosistemnya yang beragam," kata dia.
Karya instalasi berbentuk alat tenun tradisional dan kain yang dijahit menggunakan benang daur ulang yang terbuat dari sampah plastik itu saat ini dipamerkan di Koral Restaurant, The Apurva Kempinski Bali, Kabupaten Badung, Bali.
Kerja sama dengan The Apurva Kempinski Bali itu dilakukan untuk mengedukasi para tamu hotel mengenai konservasi ekosistem laut melalui tampilan seni yang menggabungkan kesenian artistik dan kesadaran terhadap lingkungan yang berkelanjutan.
Tidak hanya dapat menyaksikan karya itu, para tamu juga diberikan kesempatan untuk dapat mengikat benang daur ulang pada karang yang terbuat dari plastik ke karya seni instalasi alat tenun, sehingga memberikan kesan pribadi bagi seluruh pengunjung.
Baca juga: KKP minta nelayan pungut sampah plastik di laut
General Manager The Apurva Kempinski Bali Vincent Guironnet menambahkan kolaborasi dengan seniman Ari Bayuaji itu semakin memperkuat komitmen The Apurva Kempinski untuk memberikan pengaruh positif pada aspek lingkungan dan sosial, sekaligus memberikan pengalaman yang unik kepada setiap tamu.
"Kami mengundang para tamu untuk bergabung dalam program pariwisata dan pembangunan berkelanjutan, merayakan keharmonisan seni dan alam, serta bersama-sama dapat menenun masa depan yang lebih cerah," tambah dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023