BUMN Farmasi, Kimia Farma (KF) memperluas bisnis pelayanan kefarmasian dari obat-obatan hingga produk kecantikan dan kesehatan lainnya di warung-warung yang dikelola oleh Koperasi Unit Desa (KUD) untuk memperluas akses masyarakat.
“Agar ini berhasil, kami kembali bermitra karena tidak bisa sendiri-sendiri,” kata Direktur Utama Kimia Farma, David Utama saat membuka 23 apotek KF di seluruh Indonesia yang berpusat di Denpasar, Bali, Jumat.
Pengalaman pandemi COVID-19 yang memicu terbatasnya jangkauan obat menjadi salah satu latar belakang munculnya terobosan agar pelayanan obat dan produk kesehatan lainnya dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat.
Untuk itu, melalui anak usahanya Apotek Kimia Farma menggandeng salah satu perusahaan yang bergerak di bidang distribusi produk.
Mitra tersebut, kata dia, memiliki jaringan sekitar 168 ribu kios yang dikelola KUD di seluruh Indonesia.
Baca juga: Kimia Farma: Vaksin penguat Sinopharm sudah bisa didapatkan masyarakat
Untuk tahap awal, sudah ada tujuh kios KUD yang tersebar di tujuh kabupaten di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Sedangkan untuk bertransaksi sekaligus, pembayaran dapat dilakukan melalui aplikasi Bank Mandiri.
Sementara itu, Direktur Utama Apotek Kimia Farma Agus Chandra mengungkapkan untuk tahap pertama, pihaknya berencana memperluas sekitar 5 persen dari 168.000 warung sehat KUD, atau sekitar 8.400 warung sehat untuk beberapa tahun ke depan.
Nantinya, tidak semua lapak bisa langsung dikonversi menjadi mitra anak perusahaan BUMN itu karena membutuhkan sejumlah persiapan hingga survei.
Meski begitu, terkesan lapak tidak membutuhkan apoteker dan produk yang didistribusikan lebih terbatas sesuai dengan lokasi lapak.
“Jika ada kebutuhan obat tertentu yang memang sangat dibutuhkan apoteker, maka akan ditanggung oleh apotek terdekat dari toko kesehatan,” tambahnya.
Tersedianya layanan hingga KUD, kata dia, juga merupakan efisiensi dan efektivitas pendirian apotek, misalnya untuk 23 apotek baru dan relokasi yang menghasilkan anggaran hingga Rp77 miliar.
Saat ini total apotek yang dikelola anak usaha BUMN itu di Tanah Air mencapai 1.244 unit.
Selain memperluas variasi produk di apotek, pihaknya juga membuat layanan klinik virtual di 47 gerai apotek Tanah Air untuk konsultasi kesehatan dengan dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
“Dengan investasi yang lebih minim, lebih optimal, kita bisa menjangkau masyarakat,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023