Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bali Tjok Bagus Pemayun menyebut negara-negara ASEAN ikut mendongkrak pertumbuhan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pulau Dewata.
“ASEAN mendongkrak pertumbuhan kunjungan wisatawan apalagi Singapura dan Malaysia banyak, karena memang aksesibilitas menuju Bali mudah,” kata dia kepada Antara di Denpasar, Minggu.
Selain itu, fasilitas yang beranekaragam dan jarak tempuh setiap objek yang berdekatan membuat wisatawan mancanegara dari ASEAN kerap memilih Bali.
Baca juga: Dispar Bali minta masyarakat sikapi ulah wisman dengan elegan
Dalam satu hari, wisatawan mancanegara dapat mengunjungi 2-3 objek wisata, berbeda dengan daerah lain Indonesia yang ukurannya lebih luas dari Bali sehingga hanya bisa mendatangi satu objek dalam satu hari.
Dari catatan Dispar Bali, pada tahun ini dua negara ASEAN masuk dalam 10 besar kunjungan wisatawan mancanegara tertinggi ke Bali.
Nomor satu masih dipimpin oleh Australia, disusul India, Inggris, Amerika, Rusia, Singapura, China, Korea Selatan, Malaysia, kemudian Jerman.
“Ini karena jarak yang dekat itu istilahnya short hole connect, termasuk ASEAN dan Asia Pasifik, dan kalau yang long hole itu Eropa dan Amerika,” jelas Tjok Bagus.
Baca juga: Dispar Bali koordinasi dengan aparat terkait WNA menari bugil
Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat, dari total 1.437.740 wisatawan mancanegara dari seluruh dunia yang berkunjung ke Pulau Dewata pada Januari hingga April 2023, sebanyak198.843 di antaranya berasal dari negara-negara ASEAN.
“Itu kan hampir 15-20 persen perannya di kawasan kita, cukup berarti. Kalau pasar ini bisa kami ambil kemungkinan ada penambahan wisatawan menurut saya, karena saingannya Thailand dan Filipina untuk wisatawan,” kata Statistisi Madya BPS Bali I Made Juli Ardana.
Dari catatannya, Singapura memimpin kunjungan wisatawan ke Bali dari negara ASEAN yaitu dengan 63.760 wisatawan mancanegara hingga April dan disusul Malaysia dengan 62.960 kunjungan.
Untuk lima kunjungan wisman tertinggi dari ASEAN selain Singapura dan Malaysia ada Fiilipina, Vietnam, dan Thailand yang menyusul.
Biasanya wisatawan dari ASEAN akan berkunjung pada musim libur panjang seperti Desember, namun berbeda dengan kawasan Eropa mereka umumnya tak terpengaruh oleh empat musim.
Baca juga: Pemprov Bali bagi satgas pariwisata dalam dua bidang
Hubungan baik Indonesia terutama Bali dengan negara-negara ASEAN tidak hanya terkait pariwisata, Juli menyebut ekspor dan impor ke kawasan tersebut juga menunjukkan hubungan yang saling bergantung.
“Kebutuhan kita ya saling ketergantungan dengan negara-negara ASEAN apalagi terutama karena jarak yang dekat jadi kita bertukar berdagang lebih gampang mudah aksesnya. Dari kawasan kita ekspor paling tinggi ke Amerika, Eropa, Asia, dan ASEAN nomor empat,” ujar Juli.
Komoditas ekspor tertinggi Bali adalah krustasea dan ikan, dan untuk negara ASEAN yang paling banyak dituju Bali adalah Singapura, disusul Thailand, Vietnam, kemudian Malaysia.
“Kalau pariwisata dari sisi kedatangan pesawat dan penumpang mungkin karena hubnya dekat Indonesia, sementara kalau ekspor impor kita harus lihat kebutuhannya, kemungkinan kebutuhan di sana tinggi dan Bali ada supplynya,” kata statistisi BPS Bali itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
“ASEAN mendongkrak pertumbuhan kunjungan wisatawan apalagi Singapura dan Malaysia banyak, karena memang aksesibilitas menuju Bali mudah,” kata dia kepada Antara di Denpasar, Minggu.
Selain itu, fasilitas yang beranekaragam dan jarak tempuh setiap objek yang berdekatan membuat wisatawan mancanegara dari ASEAN kerap memilih Bali.
Baca juga: Dispar Bali minta masyarakat sikapi ulah wisman dengan elegan
Dalam satu hari, wisatawan mancanegara dapat mengunjungi 2-3 objek wisata, berbeda dengan daerah lain Indonesia yang ukurannya lebih luas dari Bali sehingga hanya bisa mendatangi satu objek dalam satu hari.
Dari catatan Dispar Bali, pada tahun ini dua negara ASEAN masuk dalam 10 besar kunjungan wisatawan mancanegara tertinggi ke Bali.
Nomor satu masih dipimpin oleh Australia, disusul India, Inggris, Amerika, Rusia, Singapura, China, Korea Selatan, Malaysia, kemudian Jerman.
“Ini karena jarak yang dekat itu istilahnya short hole connect, termasuk ASEAN dan Asia Pasifik, dan kalau yang long hole itu Eropa dan Amerika,” jelas Tjok Bagus.
Baca juga: Dispar Bali koordinasi dengan aparat terkait WNA menari bugil
Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat, dari total 1.437.740 wisatawan mancanegara dari seluruh dunia yang berkunjung ke Pulau Dewata pada Januari hingga April 2023, sebanyak198.843 di antaranya berasal dari negara-negara ASEAN.
“Itu kan hampir 15-20 persen perannya di kawasan kita, cukup berarti. Kalau pasar ini bisa kami ambil kemungkinan ada penambahan wisatawan menurut saya, karena saingannya Thailand dan Filipina untuk wisatawan,” kata Statistisi Madya BPS Bali I Made Juli Ardana.
Dari catatannya, Singapura memimpin kunjungan wisatawan ke Bali dari negara ASEAN yaitu dengan 63.760 wisatawan mancanegara hingga April dan disusul Malaysia dengan 62.960 kunjungan.
Untuk lima kunjungan wisman tertinggi dari ASEAN selain Singapura dan Malaysia ada Fiilipina, Vietnam, dan Thailand yang menyusul.
Biasanya wisatawan dari ASEAN akan berkunjung pada musim libur panjang seperti Desember, namun berbeda dengan kawasan Eropa mereka umumnya tak terpengaruh oleh empat musim.
Baca juga: Pemprov Bali bagi satgas pariwisata dalam dua bidang
Hubungan baik Indonesia terutama Bali dengan negara-negara ASEAN tidak hanya terkait pariwisata, Juli menyebut ekspor dan impor ke kawasan tersebut juga menunjukkan hubungan yang saling bergantung.
“Kebutuhan kita ya saling ketergantungan dengan negara-negara ASEAN apalagi terutama karena jarak yang dekat jadi kita bertukar berdagang lebih gampang mudah aksesnya. Dari kawasan kita ekspor paling tinggi ke Amerika, Eropa, Asia, dan ASEAN nomor empat,” ujar Juli.
Komoditas ekspor tertinggi Bali adalah krustasea dan ikan, dan untuk negara ASEAN yang paling banyak dituju Bali adalah Singapura, disusul Thailand, Vietnam, kemudian Malaysia.
“Kalau pariwisata dari sisi kedatangan pesawat dan penumpang mungkin karena hubnya dekat Indonesia, sementara kalau ekspor impor kita harus lihat kebutuhannya, kemungkinan kebutuhan di sana tinggi dan Bali ada supplynya,” kata statistisi BPS Bali itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023