Wali Kota Denpasar, Bali, I Gusti Ngurah Jaya Negara menilai almarhum Raja Denpasar IX Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan sebagai sosok yang berjasa bagi masyarakat kota setempat.
"Kalau dulu Beliau berjuang melawan penjajah, kini Pemkot Denpasar terus berjuang dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat lewat berbagai program pembangunan dan inovasi pelayanan," kata Jaya Negara saat mengikuti prosesi Ngajum di Denpasar, Kamis.
Ritual Ngajum tersebut merupakan rangkaian ritual Pelebon (pembakaran jenazah) almarhum Raja Denpasar IX Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan. Puncak ritual Pelebon Raja Denpasar IX akan dilaksanakan pada Rabu (21/6).
Dalam ritual Ngajum itu juga dihadiri Panglingsir (tokoh) Puri Klungkung Ida Dalem Semara Putra, Panglingsir Puri Mengwi, AA Gede Agung, Kajari Denpasar Rudy Hartono, jajaran Forkopimda Kota Denpasar, serta undangan lainnya.
Selain prosesi Ngajum, pada Kamis ini juga dilaksanakan upacara Manah Toya Ning, Mesuci ke Pura Tambangan Badung, Mentar Rayunan, Ngaturang Pemuspan Ogoh-Ogoh dan Tarpana Agung Munggah Bea.
Jaya Negara menambahkan, spirit perjuangan leluhur di Puri Agung Denpasar yang dikenal dengan Mati Tan Tumut Pejah ini menjadi semangat Kota Denpasar yang diwujudkan dengan Pura Dhipa Bara Bhavana sehingga kewajiban pemerintah untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
Lebih lanjut dikatakan masyarakat Denpasar sangat berduka dan merasa kehilangan atas berpulangnya Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan.
Pihaknya berharap seluruh rangkaian Pelebon Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan dapat berjalan lancar.
"Kita masyarakat Denpasar sangat berduka dan merasa kehilangan dan kita hanya bisa berdoa agar Beliau mendapatkan tempat yang layak sesuai dengan amal baktinya. Semoga Beliau selalu menuntun kita bersama," ucapnya.
Putra pertama Raja Denpasar IX Anak Agung Ngurah Agung Wira Bima Wikrama mengatakan tingkatan upacara merupakan yang utamaning utama.
Pamereman (bade) menggunakan tumpang 11 dengan dasar putih dan ornamen kuning. Begitu juga untuk lembu menggunakan lembu putih.
Sementara itu, pangarajeg karya Ida Bagus Gede Pidada mengatakan almarhum Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan sudah menjalankan dwijati layaknya sulinggih (pendeta Hindu) sehingga upacara yang digelar menggunakan tingkatan utama dan bernama Sawa Ngasti Wedana.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Kalau dulu Beliau berjuang melawan penjajah, kini Pemkot Denpasar terus berjuang dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat lewat berbagai program pembangunan dan inovasi pelayanan," kata Jaya Negara saat mengikuti prosesi Ngajum di Denpasar, Kamis.
Ritual Ngajum tersebut merupakan rangkaian ritual Pelebon (pembakaran jenazah) almarhum Raja Denpasar IX Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan. Puncak ritual Pelebon Raja Denpasar IX akan dilaksanakan pada Rabu (21/6).
Dalam ritual Ngajum itu juga dihadiri Panglingsir (tokoh) Puri Klungkung Ida Dalem Semara Putra, Panglingsir Puri Mengwi, AA Gede Agung, Kajari Denpasar Rudy Hartono, jajaran Forkopimda Kota Denpasar, serta undangan lainnya.
Selain prosesi Ngajum, pada Kamis ini juga dilaksanakan upacara Manah Toya Ning, Mesuci ke Pura Tambangan Badung, Mentar Rayunan, Ngaturang Pemuspan Ogoh-Ogoh dan Tarpana Agung Munggah Bea.
Jaya Negara menambahkan, spirit perjuangan leluhur di Puri Agung Denpasar yang dikenal dengan Mati Tan Tumut Pejah ini menjadi semangat Kota Denpasar yang diwujudkan dengan Pura Dhipa Bara Bhavana sehingga kewajiban pemerintah untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
Lebih lanjut dikatakan masyarakat Denpasar sangat berduka dan merasa kehilangan atas berpulangnya Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan.
Pihaknya berharap seluruh rangkaian Pelebon Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan dapat berjalan lancar.
"Kita masyarakat Denpasar sangat berduka dan merasa kehilangan dan kita hanya bisa berdoa agar Beliau mendapatkan tempat yang layak sesuai dengan amal baktinya. Semoga Beliau selalu menuntun kita bersama," ucapnya.
Putra pertama Raja Denpasar IX Anak Agung Ngurah Agung Wira Bima Wikrama mengatakan tingkatan upacara merupakan yang utamaning utama.
Pamereman (bade) menggunakan tumpang 11 dengan dasar putih dan ornamen kuning. Begitu juga untuk lembu menggunakan lembu putih.
Sementara itu, pangarajeg karya Ida Bagus Gede Pidada mengatakan almarhum Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan sudah menjalankan dwijati layaknya sulinggih (pendeta Hindu) sehingga upacara yang digelar menggunakan tingkatan utama dan bernama Sawa Ngasti Wedana.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023