Denpasar (Antara Bali) - Relawan remaja Kota Denpasar yang tergabung dalam organisasi Kita Sayang Remaja (Kisara) akan menggelar pelatihan pendidikan pencegahan penularan HIV/AIDS menyasar para remaja melalui sekolah-sekolah.
"Kami ingin memberikan pemahaman pendidikan seksual dan reproduksi bagi para remaja secara komprehensif, mengingat mereka termasuk komunitas yang berisiko tinggi tertular HIV/AIDS," kata Koordinator Kisara, I Gusti Agung Agus Mahendra, dalam rapat reguler Kisara dengan kalangan jurnalis di Denpasar, Jumat.
Kisara juga berencana memberikan pemahaman pendidikan seksual dan kesehatan reproduksi di kalangan guru di sekolah-sekolah, dengan harapan mereka semakin sadar untuk meningkatkan edukasi mengenai hal tersebut kepada anak didik.
Pelatihan dijadwalkan pada 16-23 Desember 2012, tahap awal sebagai "pilot project" menyasar SMA 1 Saraswati dan SMAN 8 Denpasar. "Masing-masing sekolah akan kami pilih delapan siswa dan 20 guru untuk diberikan pelatihan," ujar alumnus Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana itu.
Agus Mahendra berharap, melalui pelatihan mengenai seluk beluk HIV/AIDS tersebut akan dapat menekan jumlah remaja yang terinfeksi virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia dan masih sulit untuk diobati itu.
Berdasarkan data Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Provinsi Bali, sejak tahun 1987 hingga Agustus 2012 tercatat 6.504 kasus penyakit mematikan itu, dengan jumlah korban meninggal dunia karena AIDS 271 orang dan akibat HIV 219 orang.
Kota Denpasar menduduki peringkat pertama dibanding kabupaten lainnya di Bali dengan jumlah 2.611 kasus atau 40.14 persen. Jika dilihat dari kelompok umur, pengidap terbesar HIV didominasi usia 20-29, mencapai 40,61 persen, disusul kelompok umur 30-39 tahun 35,82 persen. (DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kami ingin memberikan pemahaman pendidikan seksual dan reproduksi bagi para remaja secara komprehensif, mengingat mereka termasuk komunitas yang berisiko tinggi tertular HIV/AIDS," kata Koordinator Kisara, I Gusti Agung Agus Mahendra, dalam rapat reguler Kisara dengan kalangan jurnalis di Denpasar, Jumat.
Kisara juga berencana memberikan pemahaman pendidikan seksual dan kesehatan reproduksi di kalangan guru di sekolah-sekolah, dengan harapan mereka semakin sadar untuk meningkatkan edukasi mengenai hal tersebut kepada anak didik.
Pelatihan dijadwalkan pada 16-23 Desember 2012, tahap awal sebagai "pilot project" menyasar SMA 1 Saraswati dan SMAN 8 Denpasar. "Masing-masing sekolah akan kami pilih delapan siswa dan 20 guru untuk diberikan pelatihan," ujar alumnus Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana itu.
Agus Mahendra berharap, melalui pelatihan mengenai seluk beluk HIV/AIDS tersebut akan dapat menekan jumlah remaja yang terinfeksi virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia dan masih sulit untuk diobati itu.
Berdasarkan data Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Provinsi Bali, sejak tahun 1987 hingga Agustus 2012 tercatat 6.504 kasus penyakit mematikan itu, dengan jumlah korban meninggal dunia karena AIDS 271 orang dan akibat HIV 219 orang.
Kota Denpasar menduduki peringkat pertama dibanding kabupaten lainnya di Bali dengan jumlah 2.611 kasus atau 40.14 persen. Jika dilihat dari kelompok umur, pengidap terbesar HIV didominasi usia 20-29, mencapai 40,61 persen, disusul kelompok umur 30-39 tahun 35,82 persen. (DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012