Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Bali, meminta berbagai pihak mendukung penguatan sumber daya manusia dan sarana prasarana di Desa Wisata Serangan yang telah berhasil masuk nominasi 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.
"Desa Wisata Serangan perlu membenahi sarana prasarana fisiknya agar lebih terintegrasi," kata Kepala Dinas Pariwisata Denpasar MA Dezire Mulyani di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, penting bagi Desa Wisata Serangan dapat mengintegrasikan dan menata sarana prasarana dari sisi daya tarik wisata, tempat parkir hingga pedagang kuliner agar menjadi lebih menarik.
Dezire mengatakan sebelumnya dalam rangkaian ajang KTT G20 di Bali, Bappenas juga telah membuatkan rencana induk (masterplan) Desa Serangan dengan sistem pembiayaan "blinded finance" atau yang berarti siapa saja bisa masuk untuk membiayai penataan fisik, penguatan SDM dan branding Desa Wisata Serangan.
"Hal ini yang kami upayakan ambil satu per satu untuk peningkatannya. Terkait pembuatan masterplan, kami sudah melalui sosialisasi dengan desa adat dan kelurahan," ucapnya.
Desa Wisata Serangan sebelum akhirnya masuk 75 besar ADWI 2023, kata Dezire, pihaknya sudah sejak lama melakukan pembinaan-pembinaan dan pada tahun 2022 sempat diajukan dalam ajang serupa.
"Yang utama saat ini kita perlu penguatan SDM. Dengan SDM yang kuat ini, mereka bisa meningkatkan capaian-capaian dalam indikator ADWI sehingga bisa menjadi yang terbaik," kata Dezire.
Selain penguatan SDM, pengelolaan terhadap daya tarik Desa Serangan juga melibatkan Pokdarwis (kelompok sadar wisata) desa setempat.
Sebelumnya Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Serangan I Wayan Sutarja Putra mengatakan sejak 2015 Desa Wisata Serangan, di Pulau Serangan, Kota Denpasar telah ditetapkan sebagai desa wisata oleh Wali Kota Denpasar.
Seiring itu, desa wisata ini terus mengalami perkembangan dengan menawarkan sejumlah potensi wisata yang dimilikinya.
Pada tahun ini, dengan mengusung tagline "Desa Wisata Serangan-Island of Gold", desa ini berhasil masuk ke dalam 75 besar ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 yang bersaing dengan sekitar 4.000-an desa wisata di seluruh Indonesia.
Hal ini, kata Sutarja, karena Desa Wisata Serangan menawarkan beragam keindahan yang ikonik yakni wisata budaya spiritual, diantaranya Pura Sakenan, Pura Susunan Wadon, Pura Pura Dalem Cemara, hingga Masjid Assyuhada.
Selain itu, ada potensi wisata alam, yakni wisata bahari mencakup wisata memancing, selam permukaan (snorkeling), parasailing, hingga lokasi berselancar.
Ada juga wisata pendidikan pelestarian penyu di TCEC (Turtle Conservation and Education Centre). Selain itu sebagai wilayah pesisir, Desa Wisata Serangan juga dikenal dengan kuliner lautnya.
"Tentu dengan segala keindahan dan potensi pengembangan pariwisata di Desa Wisata Serangan itu kami berharap mampu menjadi yang terbaik dan menjadi desa wisata unggulan terbaik Indonesia tahun ini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Desa Wisata Serangan perlu membenahi sarana prasarana fisiknya agar lebih terintegrasi," kata Kepala Dinas Pariwisata Denpasar MA Dezire Mulyani di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, penting bagi Desa Wisata Serangan dapat mengintegrasikan dan menata sarana prasarana dari sisi daya tarik wisata, tempat parkir hingga pedagang kuliner agar menjadi lebih menarik.
Dezire mengatakan sebelumnya dalam rangkaian ajang KTT G20 di Bali, Bappenas juga telah membuatkan rencana induk (masterplan) Desa Serangan dengan sistem pembiayaan "blinded finance" atau yang berarti siapa saja bisa masuk untuk membiayai penataan fisik, penguatan SDM dan branding Desa Wisata Serangan.
"Hal ini yang kami upayakan ambil satu per satu untuk peningkatannya. Terkait pembuatan masterplan, kami sudah melalui sosialisasi dengan desa adat dan kelurahan," ucapnya.
Desa Wisata Serangan sebelum akhirnya masuk 75 besar ADWI 2023, kata Dezire, pihaknya sudah sejak lama melakukan pembinaan-pembinaan dan pada tahun 2022 sempat diajukan dalam ajang serupa.
"Yang utama saat ini kita perlu penguatan SDM. Dengan SDM yang kuat ini, mereka bisa meningkatkan capaian-capaian dalam indikator ADWI sehingga bisa menjadi yang terbaik," kata Dezire.
Selain penguatan SDM, pengelolaan terhadap daya tarik Desa Serangan juga melibatkan Pokdarwis (kelompok sadar wisata) desa setempat.
Sebelumnya Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Serangan I Wayan Sutarja Putra mengatakan sejak 2015 Desa Wisata Serangan, di Pulau Serangan, Kota Denpasar telah ditetapkan sebagai desa wisata oleh Wali Kota Denpasar.
Seiring itu, desa wisata ini terus mengalami perkembangan dengan menawarkan sejumlah potensi wisata yang dimilikinya.
Pada tahun ini, dengan mengusung tagline "Desa Wisata Serangan-Island of Gold", desa ini berhasil masuk ke dalam 75 besar ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 yang bersaing dengan sekitar 4.000-an desa wisata di seluruh Indonesia.
Hal ini, kata Sutarja, karena Desa Wisata Serangan menawarkan beragam keindahan yang ikonik yakni wisata budaya spiritual, diantaranya Pura Sakenan, Pura Susunan Wadon, Pura Pura Dalem Cemara, hingga Masjid Assyuhada.
Selain itu, ada potensi wisata alam, yakni wisata bahari mencakup wisata memancing, selam permukaan (snorkeling), parasailing, hingga lokasi berselancar.
Ada juga wisata pendidikan pelestarian penyu di TCEC (Turtle Conservation and Education Centre). Selain itu sebagai wilayah pesisir, Desa Wisata Serangan juga dikenal dengan kuliner lautnya.
"Tentu dengan segala keindahan dan potensi pengembangan pariwisata di Desa Wisata Serangan itu kami berharap mampu menjadi yang terbaik dan menjadi desa wisata unggulan terbaik Indonesia tahun ini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023