Jakarta (Antara Bali) - Indonesia membutuhkan lahan baru seluas satu juta hektare untuk tanaman sayuran sebagai salah satu produk hortikultura guna mewujudkan swasembada pangan, kata Glenn Pardede, Managing Director PT East West Seed Indonesia (Ewindo).
       
"Perlu kebijakan dari pemerintah untuk meningkatkan luas area lahan sayuran di Indonesia yang saat ini masih rendah," kata Glenn,  produsen benih sayuran "Cap Panah Merah" itu di Jakarta, Selasa.
       
Glenn membandingkan dengan produktivitas tanaman sayur di berbagai negara, China yang mencapai 200 meter persegi per kapita, Thailand 100, sementara di Indonesia hanya 40 meter persegi per kapita.
       
"Agar Indonesia setara dengan negara lain, maka khususnya untuk sayuran, paling tidak membutuhkan satu juta hektar lahan baru," ujar dia.
       
Menurut Glenn yang juga Ketua Umum Asosiasi Bunga Indonesia, pemerintah harus lebih berani memberi perlindungan kepada petani hortikultura seperti halnya di luar negeri dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan.
      
Salah satu caranya, kata Glenn, dengan tidak menyerahkan sepenuhnya harga produk pertanian kepada mekanisme pasar. Ketika harga jatuh pemerintah harus berani membeli harga dari petani, seperti yang sudah dilakukan untuk gabah. Pemerintah mungkin dapat memulai dari komoditas yang strategis seperti cabai, kol, dan tomat. (*/M038/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012