Denpasar (Antara Bali) - Warga Denpasar silih berganti menendang boneka replika koruptor Andi Alfian Mallarangeng, yang baru menyerahkan jabatan Menpora, dan Muhammad Nazaruddin sebagai bentuk sikap dukungan terhadap gerakan anti korupsi di Tanah Air.
"Kami meminta warga yang sedang berolahraga untuk menendang replika para koruptor sebagai bentuk dukungan dan sikap menentang tindakan korupsi yang merajalela di Indonesia," kata Agung Wirahadi, wakil ketua Kelompok Anti Korupsi (Kecak) Universitas Udayana, di sela-sela acara peringatan hari anti korupsi se-dunia, di Denpasar, Minggu.
Menurut dia, respon yang diperlihatkan oleh warga cukup baik sebab terhitung puluhan sampai ratusan orang secara spontan dan bergiliran melakukan hal itu di sela-sela mereka melakukan aktivitas olahraga di Lapangan Puputan Renon ini.
Tidak hanya menendang, para warga juga membubuhkan berbagai pesan atau komentar terhadap maraknya koruptot di Tanah Air.
"Aksi kami ini bertujuan untuk memberikan informasi dan kesadaran kepada masyarakat untuk menentang korupsi yang terus terjadi. Oleh karena itu kami menggagas kegiatan ini," ucapnya.
Agung mengatakan, selain ini di saat bersamaan dilaksanakan pula permainan intregritas yang meminta para responden untuk jujur karena selama ini jarang sekali yang bersikap seperti itu. (IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kami meminta warga yang sedang berolahraga untuk menendang replika para koruptor sebagai bentuk dukungan dan sikap menentang tindakan korupsi yang merajalela di Indonesia," kata Agung Wirahadi, wakil ketua Kelompok Anti Korupsi (Kecak) Universitas Udayana, di sela-sela acara peringatan hari anti korupsi se-dunia, di Denpasar, Minggu.
Menurut dia, respon yang diperlihatkan oleh warga cukup baik sebab terhitung puluhan sampai ratusan orang secara spontan dan bergiliran melakukan hal itu di sela-sela mereka melakukan aktivitas olahraga di Lapangan Puputan Renon ini.
Tidak hanya menendang, para warga juga membubuhkan berbagai pesan atau komentar terhadap maraknya koruptot di Tanah Air.
"Aksi kami ini bertujuan untuk memberikan informasi dan kesadaran kepada masyarakat untuk menentang korupsi yang terus terjadi. Oleh karena itu kami menggagas kegiatan ini," ucapnya.
Agung mengatakan, selain ini di saat bersamaan dilaksanakan pula permainan intregritas yang meminta para responden untuk jujur karena selama ini jarang sekali yang bersikap seperti itu. (IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012