Pemerintah Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, menggelar lomba sapi Bali jantan bibit di tanah bekas gedung Hardys, sebagai upaya meningkatkan populasi dan produksi bibit sapi Bali yang unggul, sekaligus pelestarian sapi khas Pulau Dewata dalam menyambut Hari Jadi Kota Gianyar Ke-252.
Saat membuka lomba, Bupati Gianyar I Made Mahayastra mengatakan bukan hanya sekedar penyedia protein hewani, peternakan memegang peran yang penting dalam mendukung ketahanan pangan. Terlebih sektor ini memiliki ketangguhan dalam menghadapi situasi krisis seperti saat pandemi COVID-19.
"Kita sudah melihat bahwa para peternak sapi banyak di Kabupaten Gianyar dan orang di desa memelihara sapi secara tradisional sebagai tabungan," kata Bupati Gianyar dalam siaran pers Diskominfo Gianyar yang dikutip di Gianyar, Bali, Jumat.
Baca juga: Gubernur Bali dan Bupati Gianyar resmikan pasar tematik di Ubud
Selain memiliki peran yang strategis, sektor ini akan dapat menjadi salah satu jalan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan bagi para peternak.
"Bagaimana sekarang agar menjadi salah satu potensi ekonomi yang menjanjikan untuk penghidupan yang layak sebagai peternak," tambah dia.
Tujuan diadakannya lomba sapi ini untuk memotivasi peternak agar meningkatkan kualitas ternaknya dan mencari bibit unggul sapi khas Bali. Hal tersebut sudah melalui seleksi oleh panitia dari Litbang Sapi Bali.
"Dari pilihan-pilihan yang telah tampil pada hari ini, nanti salah satunya akan menjadi bibit yang akan kita kembangkan dengan proses akademis oleh para ahli. Kalau saat nanti kita bisa mandiri, kita akan lakukan di Gianyar, namun sekarang kita mencoba untuk menyuplai bibit dulu," lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Lomba Sapi Ni Putu Sarini mengatakan kegiatan lomba ini dilakukan guna pelestarian dan pemurnian sapi Bali serta meningkatkan mutu dan jumlah ternak, sehingga Pulau Bali menjadi etalase ternak sapi khas Bali.
Baca juga: Geliat kerajinan dulang berbahan fiber di Kabupaten Gianyar Bali
Adapun kriteria penilaian lomba sapi jantan bibit yaitu memiliki kondisi sehat yang bebas dari penyakit hewan menular, tidak memiliki cacat fisik dan genetik dan memiliki organ reproduksi yang baik serta memiliki ciri fisik sapi Bali yang memenuhi syarat kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan standar.
Jumlah sapi yang mengikuti lomba sebanyak 42 ekor, yang mana setiap kecamatan memiliki wakil enam ekor sapi.
Nantinya, dari hasil penjurian di tingkat kecamatan akan dipilih dua ekor yang terbaik untuk mewakili di tingkat kabupaten.
"Jadi total jumlah sapi yang mengikuti lomba di tingkat kabupaten sebanyak 14 ekor, namun karena ada satu kecamatan hanya diwakili satu ekor sapi karena ternak lainnya tidak memenuhi kriteria, sehingga jumlah sapi yang dinilai sebanyak 13 ekor," lanjutnya.
Di akhir acara, dilaksanakan penyerahan piala dan uang pembinaan kepada juara pertama dengan nilai 281,79 diraih I Wayan Merta berhak menerima uang pembinaan sebesar Rp25 juta, juara kedua dengan nilai 280,33 diraih I Wayan Terima memperoleh Rp20 juta dan juara ketiga dengan nilai 276,3 diraih Ketut Suastika memperoleh uang pembinaan sebesar Rp15 juta serta juara harapan yang dipilih oleh para pengunjung memperoleh Rp15 juta.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
Saat membuka lomba, Bupati Gianyar I Made Mahayastra mengatakan bukan hanya sekedar penyedia protein hewani, peternakan memegang peran yang penting dalam mendukung ketahanan pangan. Terlebih sektor ini memiliki ketangguhan dalam menghadapi situasi krisis seperti saat pandemi COVID-19.
"Kita sudah melihat bahwa para peternak sapi banyak di Kabupaten Gianyar dan orang di desa memelihara sapi secara tradisional sebagai tabungan," kata Bupati Gianyar dalam siaran pers Diskominfo Gianyar yang dikutip di Gianyar, Bali, Jumat.
Baca juga: Gubernur Bali dan Bupati Gianyar resmikan pasar tematik di Ubud
Selain memiliki peran yang strategis, sektor ini akan dapat menjadi salah satu jalan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan bagi para peternak.
"Bagaimana sekarang agar menjadi salah satu potensi ekonomi yang menjanjikan untuk penghidupan yang layak sebagai peternak," tambah dia.
Tujuan diadakannya lomba sapi ini untuk memotivasi peternak agar meningkatkan kualitas ternaknya dan mencari bibit unggul sapi khas Bali. Hal tersebut sudah melalui seleksi oleh panitia dari Litbang Sapi Bali.
"Dari pilihan-pilihan yang telah tampil pada hari ini, nanti salah satunya akan menjadi bibit yang akan kita kembangkan dengan proses akademis oleh para ahli. Kalau saat nanti kita bisa mandiri, kita akan lakukan di Gianyar, namun sekarang kita mencoba untuk menyuplai bibit dulu," lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Lomba Sapi Ni Putu Sarini mengatakan kegiatan lomba ini dilakukan guna pelestarian dan pemurnian sapi Bali serta meningkatkan mutu dan jumlah ternak, sehingga Pulau Bali menjadi etalase ternak sapi khas Bali.
Baca juga: Geliat kerajinan dulang berbahan fiber di Kabupaten Gianyar Bali
Adapun kriteria penilaian lomba sapi jantan bibit yaitu memiliki kondisi sehat yang bebas dari penyakit hewan menular, tidak memiliki cacat fisik dan genetik dan memiliki organ reproduksi yang baik serta memiliki ciri fisik sapi Bali yang memenuhi syarat kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan standar.
Jumlah sapi yang mengikuti lomba sebanyak 42 ekor, yang mana setiap kecamatan memiliki wakil enam ekor sapi.
Nantinya, dari hasil penjurian di tingkat kecamatan akan dipilih dua ekor yang terbaik untuk mewakili di tingkat kabupaten.
"Jadi total jumlah sapi yang mengikuti lomba di tingkat kabupaten sebanyak 14 ekor, namun karena ada satu kecamatan hanya diwakili satu ekor sapi karena ternak lainnya tidak memenuhi kriteria, sehingga jumlah sapi yang dinilai sebanyak 13 ekor," lanjutnya.
Di akhir acara, dilaksanakan penyerahan piala dan uang pembinaan kepada juara pertama dengan nilai 281,79 diraih I Wayan Merta berhak menerima uang pembinaan sebesar Rp25 juta, juara kedua dengan nilai 280,33 diraih I Wayan Terima memperoleh Rp20 juta dan juara ketiga dengan nilai 276,3 diraih Ketut Suastika memperoleh uang pembinaan sebesar Rp15 juta serta juara harapan yang dipilih oleh para pengunjung memperoleh Rp15 juta.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023