Cirebon (Antara Bali) - Situs purbakala peninggalan sejarah diduga telah terkubur ratusan tahun kembali ditemukan di lingkungan Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, berupa tumpukan bata merah tersusun rapih.
Bangunan yang menyerupai tumpukan bata merah tersusun rapih tersebut diperkirakan merupakan hasil peninggalan Pangeran Indra Jaya Kelana pada abad ke 15.
Penemuan situs purbakala tersebut berawal ketika rombongan pekerja pemugaran Keraton Kasepuhan saat melakukan penggalian untuk pondasi tepat di depan situs Gedung Museum Kereta Paksi Nagaliman.
Penggalian baru satu meter ditemukan tumpukan bata merah yang sudah tersusun rapih, sebelumnya sejumlah pekerja hanya ingin memutuskan akar-akar pohon khawatir merusak bangunan bersejarah.
Ketua pekerja pemugaran Keraton Kasepuhan, Raden Tarsoma, Badan Purbakala memerintahkan agar proses penggalian diselesaikan sementara. Dan mereka akan melakukan penelitian khusus untuk bangunan bata merah tersebut.
Sementara itu wargi dalem Keraton Kasepuhan, Muhamad Hafid Permadi, Selasa, menuturkan, tumpukan bata merah yang tertata rapih itu diperkirakan sebuah pagar yang dibuat oleh Pangeran Indra Jaya Kelana.
"Berdasarkan keterangan kakek saya yang bertugas sebagai ngabei alias humas Keraton Kasepuhan beberapa tahun lalu, tumpukan bata merah rapih itu adalah pagar gedung Nyi Lara Denok yang dibuat Pangeran Indra Jaya Kelana pada sekitar abad ke 15 Masehi," katanya. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Bangunan yang menyerupai tumpukan bata merah tersusun rapih tersebut diperkirakan merupakan hasil peninggalan Pangeran Indra Jaya Kelana pada abad ke 15.
Penemuan situs purbakala tersebut berawal ketika rombongan pekerja pemugaran Keraton Kasepuhan saat melakukan penggalian untuk pondasi tepat di depan situs Gedung Museum Kereta Paksi Nagaliman.
Penggalian baru satu meter ditemukan tumpukan bata merah yang sudah tersusun rapih, sebelumnya sejumlah pekerja hanya ingin memutuskan akar-akar pohon khawatir merusak bangunan bersejarah.
Ketua pekerja pemugaran Keraton Kasepuhan, Raden Tarsoma, Badan Purbakala memerintahkan agar proses penggalian diselesaikan sementara. Dan mereka akan melakukan penelitian khusus untuk bangunan bata merah tersebut.
Sementara itu wargi dalem Keraton Kasepuhan, Muhamad Hafid Permadi, Selasa, menuturkan, tumpukan bata merah yang tertata rapih itu diperkirakan sebuah pagar yang dibuat oleh Pangeran Indra Jaya Kelana.
"Berdasarkan keterangan kakek saya yang bertugas sebagai ngabei alias humas Keraton Kasepuhan beberapa tahun lalu, tumpukan bata merah rapih itu adalah pagar gedung Nyi Lara Denok yang dibuat Pangeran Indra Jaya Kelana pada sekitar abad ke 15 Masehi," katanya. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012