Mesin pengolah sampah residu rekayasa teknologi anak bangsa di Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center Gema Santi Klungkung, Bali, memikat perhatian Menteri Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan Republik Kongo Arlette Soudan Nonault.
Bupati Klungkung Nyoman Suwirta dalam keterangan tertulisnya di Semarapura, Senin, mengatakan pihaknya telah mendampingi Menteri Arlette Soudan Nonault menyaksikan operasional mesin yang mengolah sampah organik dan anorganik yang ada di TOSS Center Gema Santi.
"Kedatangan menteri dari Kongo ini tidak terlepas karena sebelumnya kami telah menerima penghargaan Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) saat Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) pada 21 Pebruari 2023 di Jakarta dan masuk Top 5 Terpuji Nasional Inovasi Pelayanan Publik," ujarnya.
Penghargaan itu untuk kategori Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce, dan Recyle (TPS3R) terbaik. Penghargaan Adipura diraih berkat keberhasilan dan komitmen Pemkab Klungkung dalam mengolah sampah organik dan anorganik di TOSS Center Gema Santi di Desa Kusamba.
TOSS Gema Santi merupakan inovasi yang diciptakan tahun 2017. TOSS Gema Santi dibangun di lahan Provinsi Bali seluas 1,9 hektare.
Salah satu inovasi yang diaplikasikan dalam pengolahan sampah yang terbaru adalah dengan adanya mesin pengolah sampah residu refuel derived fuel (RDF) dengan operator PT Cahaya Terang Bumi Lestari (CTBL).
Mesin ini, lanjut Suwirta, mampu mengurangi residu sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sebelum adanya mesin tersebut, sampah residu yang dibuang ke TPA sekitar 5-8 truk, sedangkan setelah adanya mesin RDF menjadi jauh berkurang.
"Saat ini TOSS masuk TOP 5 kategori Outstanding Achievement of Public Service Innovation pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tahun 2022," ujar dia.
Dalam keterangannya, Menteri Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan Republik Kongo Arlette Soudan Nonault mengaku tertarik inovasi pengolahan sampah di TOSS Center Klungkung.
"Saya sangat tertarik dengan operasional mesin yang ada di TOSS Center. Ini teknologi inovasi pengelolaan sampah yang sangat baik di Indonesia. Bagaimana memproduksi sampah anorganik menjadi program pertanian dan lain-lain," kata Menteri Arlete yang sebelumnya sebagai jurnalis itu.
Oleh karena itu, ia berterima kasih kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang telah mengajak dirinya dan rombongan berkunjung ke tempat pengolahan sampah yang menerima penghargaan Adipura dan masuk dalam TOP 5 Inovasi Pelayanan Publik Sangat Terpuji 2022.
Pihaknya juga tertarik dengan hasil pengolahan sampah yang langsung dimanfaatkan sebagai kompos dan pelet karena dinilai betul-betul pengolahan sampah yang sangat efektif.
"Dari kunjungan ini akan kami terapkan di negeri kami," ucapnya.
Kepada Menteri Arlete dan rombongan, Bupati Suwirta bersama Direktur PT Cahaya Terang Bumi Lestari (CTBL) Putu Ivan Yunatana menjelaskan proses pengolahan sampah dari hulu hingga hilir.
Direktur Pengurangan Sampah KLHK RI Sinta Saptarina Soemarno mengatakan memilih TOSS Center untuk dikunjungi dari Kementerian Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan Republik Kongo tersebut karena TOSS konsisten dalam pengelolaan sampah.
"Bagus sekali karena ada partnership (kerja sama) dengan asosiasi, koperasi, produsen, tetapi juga pembelajaran yang baik sekali kepada masyarakat. Kami melihat inisiatif yang baik dibandingkan di tempat-tempat yang lain, semoga terus berinovasi," ujar doa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
Bupati Klungkung Nyoman Suwirta dalam keterangan tertulisnya di Semarapura, Senin, mengatakan pihaknya telah mendampingi Menteri Arlette Soudan Nonault menyaksikan operasional mesin yang mengolah sampah organik dan anorganik yang ada di TOSS Center Gema Santi.
"Kedatangan menteri dari Kongo ini tidak terlepas karena sebelumnya kami telah menerima penghargaan Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) saat Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) pada 21 Pebruari 2023 di Jakarta dan masuk Top 5 Terpuji Nasional Inovasi Pelayanan Publik," ujarnya.
Penghargaan itu untuk kategori Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce, dan Recyle (TPS3R) terbaik. Penghargaan Adipura diraih berkat keberhasilan dan komitmen Pemkab Klungkung dalam mengolah sampah organik dan anorganik di TOSS Center Gema Santi di Desa Kusamba.
TOSS Gema Santi merupakan inovasi yang diciptakan tahun 2017. TOSS Gema Santi dibangun di lahan Provinsi Bali seluas 1,9 hektare.
Salah satu inovasi yang diaplikasikan dalam pengolahan sampah yang terbaru adalah dengan adanya mesin pengolah sampah residu refuel derived fuel (RDF) dengan operator PT Cahaya Terang Bumi Lestari (CTBL).
Mesin ini, lanjut Suwirta, mampu mengurangi residu sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sebelum adanya mesin tersebut, sampah residu yang dibuang ke TPA sekitar 5-8 truk, sedangkan setelah adanya mesin RDF menjadi jauh berkurang.
"Saat ini TOSS masuk TOP 5 kategori Outstanding Achievement of Public Service Innovation pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tahun 2022," ujar dia.
Dalam keterangannya, Menteri Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan Republik Kongo Arlette Soudan Nonault mengaku tertarik inovasi pengolahan sampah di TOSS Center Klungkung.
"Saya sangat tertarik dengan operasional mesin yang ada di TOSS Center. Ini teknologi inovasi pengelolaan sampah yang sangat baik di Indonesia. Bagaimana memproduksi sampah anorganik menjadi program pertanian dan lain-lain," kata Menteri Arlete yang sebelumnya sebagai jurnalis itu.
Oleh karena itu, ia berterima kasih kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang telah mengajak dirinya dan rombongan berkunjung ke tempat pengolahan sampah yang menerima penghargaan Adipura dan masuk dalam TOP 5 Inovasi Pelayanan Publik Sangat Terpuji 2022.
Pihaknya juga tertarik dengan hasil pengolahan sampah yang langsung dimanfaatkan sebagai kompos dan pelet karena dinilai betul-betul pengolahan sampah yang sangat efektif.
"Dari kunjungan ini akan kami terapkan di negeri kami," ucapnya.
Kepada Menteri Arlete dan rombongan, Bupati Suwirta bersama Direktur PT Cahaya Terang Bumi Lestari (CTBL) Putu Ivan Yunatana menjelaskan proses pengolahan sampah dari hulu hingga hilir.
Direktur Pengurangan Sampah KLHK RI Sinta Saptarina Soemarno mengatakan memilih TOSS Center untuk dikunjungi dari Kementerian Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan Republik Kongo tersebut karena TOSS konsisten dalam pengelolaan sampah.
"Bagus sekali karena ada partnership (kerja sama) dengan asosiasi, koperasi, produsen, tetapi juga pembelajaran yang baik sekali kepada masyarakat. Kami melihat inisiatif yang baik dibandingkan di tempat-tempat yang lain, semoga terus berinovasi," ujar doa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023