Gianyar (Antara Bali) - Tiga satwa berbeda yang termasuk langka dan endemik Indonesia yakni seekor owa Jawa, jalak Bali, dan kangguru tanah, lahir dan menetas di kebun binatang Bali Zoo Park di Singapadu, Kabupaten Gianyar.

"Ini merupakan keberhasilan konservasi mengingat keberadaan satwa asli Indonesia itu populasinya semakin berkurang," kata Public Relations Executive Bali Zoo Park, Emma Kristiana Chandra, di Singapadu, Kabupaten Gianyar, Senin.

Menurut dia, tambahan tiga satwa langka itu menjadikan koleksi kebun binatang seluas sembilan hektare tersebut kini mencapai sekitar 350 ekor dari 60 spesies.
    
Kelahiran seekor owa Jawa pada 17 November 2012 dengan berat 500 gram itu belum diketahui jenis kelaminnya. Satwa dengan nama Latin "Hylobates Moloch" itu lahir dari pasangan induk Minul dan Koko, menambah koleksi hewan primata langka tersebut menjadi empat ekor.

Dia mengatakan bahwa badan konservasi internasional atau "International Conservation Union of Nature (IUCN)" telah menyatakan bahwa hewan endemik Pulau Jawa itu termasuk dalam golongan yang sudah sangat langka.

Tambahan satwa langka lainnya yakni seekor jalak Bali yang menetas pada 21 November 2012 dengan berat 66 gram. Burung endemik khas Pulau Dewata itu masih dalam perawatan tim dokter dan berada dalam kotak inkubator bersuhu 26 derajat celcius.

Burung dengan warna putih dan biru di bagian matanya itu saat ini terdaftar dalam appendix I yang terancam punah dan dilarang untuk diperdagangkan.

Sesuai imbauan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, nantinya burung dengan nama latin "Leucopsar Rothschildi" itu akan dipasang cincin sebagai identitas untuk membedakan dengan burung asli alam di habitatnya.

Tambahan koleksi lainnya menjadi sembilan ekor yakni kangguru tanah atau biasa dikenal wallaby yang lahir pada 6 Oktober 2012. "Hewan dengan nama Latin 'Thylogale Brunni' itu merupakan mamalia terkecil dan asli dari Papua, juga termasuk langka," katanya. (DWA/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012