Bandung (Antara Bali) - Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Jepang, Rachmat Gobel, membacakan Bandung Innovation Statement, sebuah pemikiran yang dihasilkan dari Indonesia-Japan Innovation Convention (IJIC) 2012 di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung, Minggu.

Rachmat Gobel mengaakan bahwa mengingat manfaat dari konvensi ini, semua peserta yang menghadiri Indonesia-Japan Innovation Convention (IJIC) 2012 ingin mengajak berbagai pihak terkait untuk mempertimbangkan usulan dan ide-ide sebagai berikut.

Pertama, membentuk suatu forum yang tepat untuk berdiskusi antara pihak terkait dan Jepang, guna memfasilitasi dialog dan menindaklanjuti kerja sama baru atau kesepakatan.

Kedua, mendukung aktivitas masyarakat berbasis inovasi, yang dapat meningkatkan pembangunan ekonomi dan sosial di kedua negara.

Ketiga, mendukung ide-ide pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi innovation park, dalam memfasilitasi kemitraan ilmu pengetahuan dan teknologi antara kedua negara, misalnya Bandung Raya Innovation Valley.

Keempat, mendukung gagasan dalam membangun smart community di antara kedua negara, yaitu suatu komunitas yang mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia secara berkelanjutan.

Kelima, membentuk kemitraan strategis di antara kedua negara dalam bidang inovasi yang sejajar dan saling menguntungkan.

Keenam, menentukan platform kerja sama bagi kedua negara, yang disetujui oleh semua pemangku kepentingan, seperti inovasi terbuka (open innovation) di dalam klaster yang strategis.

Ketujuh, mendorong sinergi antara sektor pemerintah, akademisi, dan bisnis (Triple Helix) dalam mempromosikan pemanfaatan dan pengembangan inovasi kedua negara.

"Semua peserta IJIC 2012 percaya, bahwa pernyataan ini dapat menjadi dasar kuat bagi hubungan bilateral yang saling menguntungkan dan berkelanjutan, antara Indonesia-Jepang, pada kerja sama di kurva kedua," kata Rachmat. (*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012