Denpasar (Antara Bali) - Pakar Andrologi dan Seksologi dari Universitas Udayana Prof Dr Wimpie Pangkahila mengatakan masyarakat kini semakin disarankan untuk melakukan konseling kesehatan secara sukarela untuk mencegah penularan penyakit seperti penyebaran virus yang menyerang kekebalan tubuh atau HIV/AIDS.
"Sebaiknya disarankan untuk melakukan tes itu khususnya mungkin bagi masyarakat pra nikah tetapi itu harus jujur, untuk mengetahui ada tidaknya penyakit menular," kata Pakar andrologi dan seksologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (Unud), Prof Dr Wimpie Pangkahila pada sebuah seminar mengenai hormon dan kesehatan seksual di Kampus Unud Denpasar, Sabtu.
Dia mengatakan bahwa semakin dini diketahui adanya penyakit akibat virus "Human Immunodeficiency Virus/Aquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV/AIDS)" itu maka penanganan kesehatannya dapat segera dilakukan.
Ketua Bagian Andrologi dan Seksologi Fakultas Kedokteran Unud itu menyatakan saat ini masyarakat sudah mulai muncul keinginan untuk memeriksakan dirinya ke beberapa klinik konseling HIV, meskipun kesadaran terhadap hal itu dinilainya masih belum meningkat signifikan.
"Sekarang ini sudah mulai muncul, ada beberapa orang yang secara sukarela memeriksakan dirinya, tetapi itu masih kurang kesadarannya," ujar pemrakarsa Program Magister "Anti-Aging Medicine" Universitas Udayana itu.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali, kasus HIV di Pulau Dewata sejak tahun 1987 hingga Agustus 2012 tercatat sebanyak 6.504 dengan korban meninggal karena AIDS sebanyak 271 orang dan HIV sebanyak 219 orang.
Namun di luar jumlah itu diyakini masih banyak kasus yang belum terungkap atau biasa dikenal "fenomena gunung es" yang hanya nampak di atas permukaan. (DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Sebaiknya disarankan untuk melakukan tes itu khususnya mungkin bagi masyarakat pra nikah tetapi itu harus jujur, untuk mengetahui ada tidaknya penyakit menular," kata Pakar andrologi dan seksologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (Unud), Prof Dr Wimpie Pangkahila pada sebuah seminar mengenai hormon dan kesehatan seksual di Kampus Unud Denpasar, Sabtu.
Dia mengatakan bahwa semakin dini diketahui adanya penyakit akibat virus "Human Immunodeficiency Virus/Aquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV/AIDS)" itu maka penanganan kesehatannya dapat segera dilakukan.
Ketua Bagian Andrologi dan Seksologi Fakultas Kedokteran Unud itu menyatakan saat ini masyarakat sudah mulai muncul keinginan untuk memeriksakan dirinya ke beberapa klinik konseling HIV, meskipun kesadaran terhadap hal itu dinilainya masih belum meningkat signifikan.
"Sekarang ini sudah mulai muncul, ada beberapa orang yang secara sukarela memeriksakan dirinya, tetapi itu masih kurang kesadarannya," ujar pemrakarsa Program Magister "Anti-Aging Medicine" Universitas Udayana itu.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali, kasus HIV di Pulau Dewata sejak tahun 1987 hingga Agustus 2012 tercatat sebanyak 6.504 dengan korban meninggal karena AIDS sebanyak 271 orang dan HIV sebanyak 219 orang.
Namun di luar jumlah itu diyakini masih banyak kasus yang belum terungkap atau biasa dikenal "fenomena gunung es" yang hanya nampak di atas permukaan. (DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012