Direktur Utama Pefindo Biro Kredit IdScore Yohanes Arts Abimanyu mengatakan penguatan manajemen risiko dengan memanfaatkan teknologi digital akan dapat mengoptimalkan peran Bank Perekonomian Rakyat (BPR).

BPR memiliki dalam menggerakkan perekonomian daerah dengan kemampuannya menyediakan akses pembiayaan dan layanan keuangan kepada masyarakat dan UMKM.

"Meningkatnya jumlah pelaku usaha kecil dan menengah yang mendongkrak permintaan kredit mikro perlu diimbangi dengan akselerasi pemanfaatan teknologi digital oleh BPR," ujar Yohanes Arts Abimanyu dalam keterangan yang diterima di Kabupaten Badung, Bali, Kamis.

Ia mengatakan digitalisasi diyakini akan meningkatkan efisiensi proses penyaluran kredit namun dengan tetap mengedepankan akurasi dalam pengambilan keputusan kredit.

Untuk itu pihaknya menjalin kerja sama dengan lima BPR di Bali yaitu, BPR Sukawati Pancakanti, BPR Angsa Sedanayoga, BPR Eka Ayu Artha Bhuwana, BPR Bank Daerah Bangli dan BPR Tridarma Putri dalam hal pemanfaatan credit score untuk analisa kelayakan kredit calon debitur.

Yohanes Arts Abimanyu menjelaskan, dalam penyusunan rencana kerja sama, Pefindo Biro Kredit IdScore melakukan diskusi intensif dengan kalangan BPR agar produk tersebut benar-benar efektif menjawab kebutuhan dan menambah keyakinan pengambilan keputusan kredit.

"Kami berharap kerja sama ini dapat bermanfaat bagi BPR dalam mendukung efisiensi, pertumbuhan kredit dan penguatan bisnis UMKM” pungkas dia.

Ketua DPD Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia Bali I Ketut Komplit mengungkapkan pihaknya menyambut baik terjalinnya kerja sama lima BPR di Bali dengan IdScore.

Menurutnya hal itu merupakan kolaborasi BPR untuk mendukung bisnis proses BPR diantaranya mempercepat proses layanan penyaluran kredit, penerapan manajemen risiko /mitigasi risiko dan penerapan prudent banking principle.

"Portofolio usaha BPR khususnya penyaluran kredit dimungkinkan meningkat dengan adanya beberapa tools yang akan melengkapi atau mendapatkan
informasi/data yang lebih lengkap dan valid untuk mendukung keputusan lebih prudent, lebih cepat dan mencegah terjadinya perburukan portofolio kredit," ujar dia.

Ia menambahkan digitalisasi juga akan meningkatkan kualitas layanan BPR yang inovatif seperti perbankan online dan peningkatan efisiensi proses bisnis.

Tidak hanya itu, dengan memanfaatkan credit score, BPR juga berkesempatan membidik peluang perluasan jangkauan penyaluran kredit yang sehat dengan kualitas terjaga.

"Terlebih saat ini credit score sudah bisa dibuat secara custom yang disesuaikan dengan preferensi risiko dan target pasar BPR," tambah I Ketut Komplit.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023