Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Denpasar berharap semua organisasi pemerintah daerah di lingkungan Pemkot setempat terlibat dalam kegiatan pengarusutamaan gender (PUG).

"Mewujudkan pengarusutamaan gender di Kota Denpasar memerlukan keterlibatan semua OPD sehingga setiap program di masing-masing OPD terdapat kegiatan tentang PUG," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Denpasar I Gusti Agung Sri Wetrawati Wetrawati pada workshop PUG di Denpasar, Selasa.

Ia menambahkan, pembangunan berorientasi pada peningkatan sumber daya manusia sebagai operator pembangunan. Oleh karena itu capaian pembangunan di Kota Denpasar diselaraskan dengan kebijakan pemerintah dengan melekatkan Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG).

"Yang namanya pembangunan itu membuat seseorang berdaya, sehingga mampu menjadi subjek dan tidak menjadi objek," ujarnya.

Target IPG Kota Denpasar tahun 2021 sebesar 96,88 persen. Capaian IPG Kota Denpasar merupakan tertinggi di Provinsi Bali. Sedangkan IDG Kota Denpasar ditargetkan 67,02 persen pada tahun 2021.

Untuk mencapai target tersebut, lanjut Wetrawati, terdapat tujuh indikator yang harus dipenuhi. Tujuh indikator tersebut meliputi komitmen pemerintah melalui peraturan untuk mewujudkan pengarusutamaan gender (PUG)

Selain itu juga ada kebijakan, kelembagaan, SDM dan anggaran serta data, sistem informasi. Di samping juga adanya metode dan peran serta masyarakat dalam mewujudkan PUG tersebut.

Dengan adanya target PUG di Kota Denpasar dalam pembangunan diharapkan dalam perencanaan pembangunan di masing-masing OPD telah memasukkan program yang mendukung PUG.

"Melalui rapat pokja ini semua OPD dapat melaksanakan PUG melalui program inovasi sehingga program inovasi yang dilaksanakan merupakan terobosan dalam menyelesaikan kesenjangan gender dan anak. Kami harapkan setelah melaksanakan pertemuan ini semua OPD memasukkan program PUG dalam setiap kegiatan," ujarnya.

Narasumber workshop AA Rai Kartini menyampaikan sebelum membuat program PUG perlu setiap perangkat daerah menyusun analisis gender. Dengan demikian sasaran pembangunan untuk PUG akan tercapai sesuai dengan perencanaan.

Pengarusutamaan Gender (PUG) adalah strategi yang dilakukan secara rasional dan sistematis untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender dalam aspek kehidupan manusia melalui kebijakan dan program yang memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan, dan permasalahan perempuan dan laki-laki.

Hal ini untuk memberdayakan perempuan dan laki-laki mulai dari tahap perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dari seluruh kebijakan, program, kegiatan di berbagai bidang kehidupan pembangunan nasional dan daerah. "Untuk itu perencanaan benar-benar harus dilakukan secara baik dan benar," katanya.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023