Denpasar (Antara Bali) - Pengamat hukum dari Universitas Udayana Prof Yohanes Usfunan berpendapat bahwa terjadinya kasus pelanggaran hukum dan hak asasi manusia (HAM) sebagai akibat dari semakin melemahnya penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.
"Saya amati pengamalan dan penghayatan Pancasila akhir-akhir ini melemah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," katanya dalam seminar "Pancasila sebagai Jalan Keluar Masalah Sosial, Ekonomi Politik Bangsa menuju Bangsa yang berdaulat" di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, untuk mengatasi hal tersebut seharusnya dicarikan jalan keluar yaitu pembentukan legislasi dan penegakan hukum.
Yohanes lebih lanjut mengatakan dalam penegakan HAM sebenarnya sudah dijabarkan dalam sila kedua Pancasila dan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM.
Namun dia melihat bahwa dalam kehidupan masyarakat dan berbangsa, masih ada diskriminasi dan pelanggaran HAM. Hal itu disebabkan pengamalan dan penghayatan Pancasila masih perlu disosialisasikan kepada masyarakat. (*/ADT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Saya amati pengamalan dan penghayatan Pancasila akhir-akhir ini melemah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," katanya dalam seminar "Pancasila sebagai Jalan Keluar Masalah Sosial, Ekonomi Politik Bangsa menuju Bangsa yang berdaulat" di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, untuk mengatasi hal tersebut seharusnya dicarikan jalan keluar yaitu pembentukan legislasi dan penegakan hukum.
Yohanes lebih lanjut mengatakan dalam penegakan HAM sebenarnya sudah dijabarkan dalam sila kedua Pancasila dan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM.
Namun dia melihat bahwa dalam kehidupan masyarakat dan berbangsa, masih ada diskriminasi dan pelanggaran HAM. Hal itu disebabkan pengamalan dan penghayatan Pancasila masih perlu disosialisasikan kepada masyarakat. (*/ADT/T007)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012