Pengelola hotel di Kabupaten Badung, Bali, memamerkan proses menenun kain endek kepada para tamu wisatawan Nusantara dan mancanegara.

General Manager Hotel Citadines Berawa Beach Bali Bogank Sepriyadi di Badung, Jumat, menyampaikan bahwa pihaknya sengaja menghadirkan proses menenun kain endek secara langsung untuk mengenalkan budaya Bali.

"Kami bukan sekadar berbisnis untuk kami sendiri, tapi juga mengangkat budaya lokal warisan termasuk kain endek sesuai amanat Gubernur Bali bahwa endek harus dibudayakan, jadi kita ajak penenun dan UMKM endek, tamu bisa beli," kata dia.

Bogank menyampaikan bahwa pihaknya sepakat soal mengenalkan kain endek ke wisatawan domestik maupun mancanegara, bahkan hotel yang terletak di pesisir Pantai Berawa itu memiliki seragam endek untuk seluruh karyawan.

"Harapannya masyarakat lebih banyak tahu mengenai endek dan kita akan semakin memasarkan produk ini, sehingga bisa menjadi daya tarik yang fenomenal. Kalau dari penjualan semuanya juga akan kena dampak, seperti ke perajin karena ada pasar yang datang," ujarnya.

Baca juga: Yasonna: Endek Bali harumkan Indonesia di mata internasional

Selain memamerkan proses menenun kain endek alam, pelaku pariwisata itu turut menyatakan komitmennya dalam menjaga lingkungan sekitar sebagai tanggung jawab dan komitmen ke masyarakat.

"Kegiatan ini lebih banyak ke lingkungan, kami berusaha bahwa keberadaan hotel kami bermanfaat sehingga menjadi daya tarik pariwisata buat desa. Kami tebar benih ikan cardinal yang langka untuk budidaya sebanyak 200 ekor dan donasi ke 100 warga sekitar," tutup Bogank.

Penenun kain endek asal Bangli, Bali, bernama Kadek Moni memamerkan proses menenun kepada wisatawan domestik maupun mancanegara yang datang ke hotel.

Kepada media, wanita usia 24 tahun itu menyampaikan bahwa selama dua hari dirinya akan menyelesaikan proses menenun kain yang dibuat dari bahan alami.

"Ini namanya endek alam, selesai 1-2 hari dan bahannya alam karena memang kami lebih banyak ambil dari alam seperti daun mangga, serabut kelapa dan kulit kayu," kata Moni yang bekerja di Agung Bali Collection.

Proses menenun yang langsung dapat disaksikan wisatawan sendiri dilakukan di Hotel Citadines Berawa Beach Bali sekaligus dalam rangka hari jadi hotel yang kedua dengan tema "Denoting The Beauty of Endek".

Baca juga: Pengamat: Indonesia sukses promosikan Tenun Endek di KTT G20

"Hari ini juga kami bawa prada, lukisan, pakaian, selendang, taplak meja endek alam dengan harga Rp130 ribu-Rp2,5 juta. Untuk kain (yang langsung ditenun) harganya Rp1,2 juta," ujarnya.

Kepada media, Moni mengaku senang karena menenun merupakan kegemarannya sejak duduk di kelas 4 SD dan akhirnya kini dapat ditunjukkan di tengah-tengah hotel berokupansi 70-80 persen dengan 224 kamar yang 60 persen-nya didominasi wisatawan mancanegara.
 

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023