Bupati Gianyar I Made Mahayastra dan para pengurus Desa Ubud, Provinsi Bali melakukan Upacara Mecaru dan Melaspas Alit bangunan pasar rakyat tematik wisata Ubud, Minggu (5/2) pagi, setelah selesai dilakukan revitalisasi.
Dalam sambutannya Bupati Gianyar I Made Mahayastra menyampaikan, "Revitalisasi Pasar Rakyat Ubud menjadi salah satu prioritas utama karena Ubud sendiri merupakan rohnya Gianyar dan rohnya Bali. Maka dari itu penataan mulai dari pasar dan prasarana lainnya harus berkesinambungan mengembalikan Ubud ke jalur yang semestinya.
“Daya tarik wisatawan terhadap Ubud memang berada di kawasan desa wisata yang bernuansa asri, bukan keberadaan hotel-hotel yang semakin bertaburan,” ujarnya.
Melaspas Alit sendiri merupakan upacara pembersihan dan penyucian bangunan yang baru selesai dibangun atau baru ditempati lagi, yang didahului dengan pelaksanaan Upacara Mecaru dengan maksud untuk menyucikan bangunan dengan harapan dapat menjadi lebih kokoh dan nyaman bagi penghuninya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar Ni Luh Gede Eka Suary menambahkan revitalisasi pasar merupakan salah satu fokus pembangunan yang dilakukan oleh Pemkab Gianyar yang sudah dimulai dari tahun 2014, baik dikelola oleh desa adat maupun dikelola langsung oleh pemerintah. Terdapat 18 pasar desa dikelola desa adat dan lima pasar rakyat yang sudah rampung direvitalisasi.
Pasar Rakyat Tematik Wisata Ubud ini mampu menampung sebanyak 987 pedagang, yang terdiri dari 829 los dan 158 pedagang kios. Bangunan ini terdiri dari satu lantai rubanah (basement) dan dua lantai penjualan, di mana basement Timur diperuntukkan bagi pedagang basah maupun kebutuhan pokok dan basement Barat digunakan sebagai parkir. Sedangkan lantai satu dan dua diperuntukkan bagi pedagang pasar seni.
“Bangunan ini juga dilengkapi dengan sarana pendukung eksport dengan fasilitas yang sangat memadai,” tambahnya.
Revitalisasi Pasar Rakyat Ubud dilakukan karena banyak faktor diantaranya, Pasar Ubud sudah terbilang tidak layak untuk mendukung aktivitas perekonomian masyarakat maupun pariwisata di Kawasan Ubud.
“Pelaksanaan kegiatan revitalisasi Pasar Rakyat Tematik Wisata Ubud demi mewujudkan pasar yang dapat menjadi penggerak ekonomi, pusat kebutuhan masyarakat, dan fasilitas pariwisata baru di Ubud," ujar dia.
Kepala Desa (Bandesa) Desa Adat Ubud Tjokorda Raka Kerthayasa menyampaikan rasa terima kasihnya atas selesainya revitalisasi Pasar Ubud tersebut.
"Saya selaku perwakilan masyarakat Ubud sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam revitalisasi Pasar Rakyat Ubud ini", ungkap Tjokorda.
Ia mengatakan koordinasi antara desa adat dan desa dinas merupakan salah satu kunci sukses perkembangan pembangunan berkesinambungan di Kabupaten Gianyar ini.
“Dengan selesainya pembangunan Pasar Rakyat Ubud ini, saya harapkan kepada pedagang menjaga keasrian pasar senantiasa seperti awal penempatan,” tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
Dalam sambutannya Bupati Gianyar I Made Mahayastra menyampaikan, "Revitalisasi Pasar Rakyat Ubud menjadi salah satu prioritas utama karena Ubud sendiri merupakan rohnya Gianyar dan rohnya Bali. Maka dari itu penataan mulai dari pasar dan prasarana lainnya harus berkesinambungan mengembalikan Ubud ke jalur yang semestinya.
“Daya tarik wisatawan terhadap Ubud memang berada di kawasan desa wisata yang bernuansa asri, bukan keberadaan hotel-hotel yang semakin bertaburan,” ujarnya.
Melaspas Alit sendiri merupakan upacara pembersihan dan penyucian bangunan yang baru selesai dibangun atau baru ditempati lagi, yang didahului dengan pelaksanaan Upacara Mecaru dengan maksud untuk menyucikan bangunan dengan harapan dapat menjadi lebih kokoh dan nyaman bagi penghuninya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar Ni Luh Gede Eka Suary menambahkan revitalisasi pasar merupakan salah satu fokus pembangunan yang dilakukan oleh Pemkab Gianyar yang sudah dimulai dari tahun 2014, baik dikelola oleh desa adat maupun dikelola langsung oleh pemerintah. Terdapat 18 pasar desa dikelola desa adat dan lima pasar rakyat yang sudah rampung direvitalisasi.
Pasar Rakyat Tematik Wisata Ubud ini mampu menampung sebanyak 987 pedagang, yang terdiri dari 829 los dan 158 pedagang kios. Bangunan ini terdiri dari satu lantai rubanah (basement) dan dua lantai penjualan, di mana basement Timur diperuntukkan bagi pedagang basah maupun kebutuhan pokok dan basement Barat digunakan sebagai parkir. Sedangkan lantai satu dan dua diperuntukkan bagi pedagang pasar seni.
“Bangunan ini juga dilengkapi dengan sarana pendukung eksport dengan fasilitas yang sangat memadai,” tambahnya.
Revitalisasi Pasar Rakyat Ubud dilakukan karena banyak faktor diantaranya, Pasar Ubud sudah terbilang tidak layak untuk mendukung aktivitas perekonomian masyarakat maupun pariwisata di Kawasan Ubud.
“Pelaksanaan kegiatan revitalisasi Pasar Rakyat Tematik Wisata Ubud demi mewujudkan pasar yang dapat menjadi penggerak ekonomi, pusat kebutuhan masyarakat, dan fasilitas pariwisata baru di Ubud," ujar dia.
Kepala Desa (Bandesa) Desa Adat Ubud Tjokorda Raka Kerthayasa menyampaikan rasa terima kasihnya atas selesainya revitalisasi Pasar Ubud tersebut.
"Saya selaku perwakilan masyarakat Ubud sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam revitalisasi Pasar Rakyat Ubud ini", ungkap Tjokorda.
Ia mengatakan koordinasi antara desa adat dan desa dinas merupakan salah satu kunci sukses perkembangan pembangunan berkesinambungan di Kabupaten Gianyar ini.
“Dengan selesainya pembangunan Pasar Rakyat Ubud ini, saya harapkan kepada pedagang menjaga keasrian pasar senantiasa seperti awal penempatan,” tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023