Singapura (Antara Bali) - Satu ikan lumba-lumba yang dibawa untuk Marine Life Park di Resort World Sentosa di Singapura mati dalam penerbangan dari Filipina, Kamis (22/11).

Dolphin jantan yang diberi nama Wen Wen itu, yang diperkirakan berusia 10 tahun, mati kurang dari dari satu jam sebelum pesawat mendarat di Singapura, demikian laporan Channel NewsAsia.

Ada 11 ikan lumba-lumba dalam penerbangan tiga jam dari Filipina, tempat hewan mamalia laut itu dipelihara untuk dilatih. Sebanyak 11 dolphin lagi sudah diangkut awal pekan ini ke Marine Life Park, yang memiliki aquarium air asin terbesar di dunia yang menjadi tempat tinggal 100.000 hewan laut.

Marine Life Park menyatakan ada dua dokter hewan mamalia laut dan delapan ahli mamalia laut yang menyertai serta memantau semua ikan lumba-lumba tersebut, demikian Xinhua dikutip Jumat.

Padahal semua hewan laut itu menjalani pemeriksaan medis secara cermat dan dipandang sehat sebelum berangkat.

Kelompok penyayang binatang Animal Concern Research and Education Society menyatakan kelompok tersebut sedih dengan kematian dolphin itu, dan mendesak pengelola tempat pelancongan agar merehabilitasi dan melepaskan sisa ikan lumba-lumba kembali ke perairan Kepulauan Solomon.

Ikan dolphin hidung botol itu dirancang ditampilkan tahun depan, tapi hewan tersebut telah menjadi sumber pertikaian dalam beberapa bulan belakangan, saat pegiat penyayang binatang melancarkan beberapa upaya untuk mencegah ikan lumba-lumba tersebut dibawa ke Singapura. (*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012