Denpasar (Antara Bali) - Sekitar lima persen dari luas kebun tanaman cokelat atau kakao di wilayah Bali sebanyak 14.900 hektare terserang penyakit jamur yang menyebabkan busuk buah.

"Serangannya hampir merata di beberapa wilayah di Pulau Dewata, namun tingkatnya di bawah ambang batas toleransi," kata Kepala Seksi Tanaman Tahunan Dinas Perkebunan Provinsi Bali, Nyoman Suarta, di Denpasar, Jumat.

Dinas Perkebunan Bali selama ini selalu rutin melakukan kajian teknis untuk melakukan pengendalian penyakit tersebut. "Salah satu cara yang kami sering lakukan adalah melakukan budidaya tanaman sehat, diantaranya melalui pemangkasan rutin, pemupukan dan meminta petani sering melakukan panen," ujarnya.
    
Dia mengatakan, langkah tersebut untuk mengantisipasi datangnya musim penghujan yang menyebabkan tanaman kakao rentan terserang penyakit.
 
Menurut dia, akibat serangan itu membuat para petani gagal panen di seluruh kawasan tanaman kakao yang terserang penyakit jamur tersebut.

Berdasarkan data Dinas Perkebunan, produktivitas tanaman kakao di Pulau Dewata adalah 476 kg per hektare/ tahun.(IGT)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012