Pemerintah Kota Denpasar, Bali, dan Pemerintah Kota Mossel Bay, Provinsi Western Cape, Afrika Selatan, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dan kembali menyepakati bentuk kerja sama "sister city" antara kedua pihak.
"Saya mengapresiasi bentuk kerja sama antara Pemkot Denpasar dengan Pemkot Mossel Bay yang selama ini telah terjalin," kata Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam acara penandatanganan MoU tersebut, di Denpasar, Selasa.
Penandatanganan MoU antara Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara dengan Wali Kota Mossel Bay Alderman Dirk Kotze dilakukan secara hibrid.
Tujuan MoU tersebut untuk membentuk perjanjian kerja sama, mempromosikan dan mengembangkan hubungan baik antara dua kota yang efektif dan saling menguntungkan.
Pada kegiatan itu Jaya Negara tampak didampingi Wakil Wali Kota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, dan Sekretaris Daerah Kota Denpasar IB Alit Wiradana.
Baca juga: Target tiga TPST di Denpasar olah sampah 450 ton per hari
Hadir pula Konsul Kehormatan Afrika Selatan di Bali Bagus Sudibya dan Pranata Humas Sub Koordinator Bidang Kerja Sama Sister City Kemendagri RI Rika Fitriasari serta pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Dalam kesempatan itu, Jaya Negara menyampaikan ucapan terima kasih karena proses penandatangan nota kesepahaman tersebut bisa berjalan lancar dan baik, meskipun dilakukan secara virtual.
Melalui penandatanganan MoU itu pihaknya mengharapkan akan ada peningkatan kerja sama, baik di bidang sosial, pemerintahan, pariwisata dan juga organisasi sebagaimana seperti yang diusulkan oleh Pemkot Mossel Bay.
Jaya Negara menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Denpasar akan terus mengupayakan yang terbaik demi memastikan MoU tersebut dapat dilaksanakan seperti yang diharapkan.
Ia yakin bentuk kerja sama ini akan membawa banyak manfaat bagi semua pihak untuk masa depan yang lebih baik.
"Tentunya kami menantikan kedatangan Wali Kota Mossel Bay dan Konsul Jenderal RI di Cape Town beserta seluruh staf, teman, dan keluarga di Kota Denpasar dalam waktu dekat untuk dapat berpartisipasi pada event Sanur Village Festival, D’Youth Festival, dan Denpasar Festival," kata Jaya Negara.
Baca juga: Denpasar siapkan Rp5 miliar untuk kendalikan inflasi
Sementara itu, Wali Kota Mossel Bay Alderman Dirk Kotze mengatakan jalinan hubungan kerja sama antara kedua kota bisa dijadikan sebagai pendorong promosi hubungan antarbudaya.
"Mossel Bay merupakan kota yang senantiasa mendorong promosi hubungan antarbudaya untuk meningkatkan pemahaman bersama. Setiap tahun kami mengadakan festival budaya dengan motto 'Di mana Budaya Bertemu'," katanya.
Ia menyampaikan terima kasih mendalam kepada masyarakat Indonesia yang telah berpartisipasi pada kegiatan tersebut, seperti dalam bentuk tari tradisional.
Berakhirnya sejumlah pembatasan berkenaan dengan pandemi COVID-19, kata dia, merupakan langkah positif yang bisa melandasi dilaksanakannya perjanjian antardua kota.
"Perjanjian ini juga dilaksanakan guna mendukung pemahaman bersama dan saling membina jaringan keahlian kedua kota. Hubungan baik ini akan memunculkan kesempatan untuk saling berbagi ide dan solusi dalam tantangan yang dihadapi," katanya.
MoU ini akan berlaku selama kurun waktu lima tahun. Dengan implementasi melalui bentuk seminar, workshop, dan kegiatan yang akan dilakukan secara daring dan bentuk kerja sama lainnya guna meningkatkan kapasitas dan internal manajemen kedua pihak.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Saya mengapresiasi bentuk kerja sama antara Pemkot Denpasar dengan Pemkot Mossel Bay yang selama ini telah terjalin," kata Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam acara penandatanganan MoU tersebut, di Denpasar, Selasa.
Penandatanganan MoU antara Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara dengan Wali Kota Mossel Bay Alderman Dirk Kotze dilakukan secara hibrid.
Tujuan MoU tersebut untuk membentuk perjanjian kerja sama, mempromosikan dan mengembangkan hubungan baik antara dua kota yang efektif dan saling menguntungkan.
Pada kegiatan itu Jaya Negara tampak didampingi Wakil Wali Kota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, dan Sekretaris Daerah Kota Denpasar IB Alit Wiradana.
Baca juga: Target tiga TPST di Denpasar olah sampah 450 ton per hari
Hadir pula Konsul Kehormatan Afrika Selatan di Bali Bagus Sudibya dan Pranata Humas Sub Koordinator Bidang Kerja Sama Sister City Kemendagri RI Rika Fitriasari serta pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Dalam kesempatan itu, Jaya Negara menyampaikan ucapan terima kasih karena proses penandatangan nota kesepahaman tersebut bisa berjalan lancar dan baik, meskipun dilakukan secara virtual.
Melalui penandatanganan MoU itu pihaknya mengharapkan akan ada peningkatan kerja sama, baik di bidang sosial, pemerintahan, pariwisata dan juga organisasi sebagaimana seperti yang diusulkan oleh Pemkot Mossel Bay.
Jaya Negara menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Denpasar akan terus mengupayakan yang terbaik demi memastikan MoU tersebut dapat dilaksanakan seperti yang diharapkan.
Ia yakin bentuk kerja sama ini akan membawa banyak manfaat bagi semua pihak untuk masa depan yang lebih baik.
"Tentunya kami menantikan kedatangan Wali Kota Mossel Bay dan Konsul Jenderal RI di Cape Town beserta seluruh staf, teman, dan keluarga di Kota Denpasar dalam waktu dekat untuk dapat berpartisipasi pada event Sanur Village Festival, D’Youth Festival, dan Denpasar Festival," kata Jaya Negara.
Baca juga: Denpasar siapkan Rp5 miliar untuk kendalikan inflasi
Sementara itu, Wali Kota Mossel Bay Alderman Dirk Kotze mengatakan jalinan hubungan kerja sama antara kedua kota bisa dijadikan sebagai pendorong promosi hubungan antarbudaya.
"Mossel Bay merupakan kota yang senantiasa mendorong promosi hubungan antarbudaya untuk meningkatkan pemahaman bersama. Setiap tahun kami mengadakan festival budaya dengan motto 'Di mana Budaya Bertemu'," katanya.
Ia menyampaikan terima kasih mendalam kepada masyarakat Indonesia yang telah berpartisipasi pada kegiatan tersebut, seperti dalam bentuk tari tradisional.
Berakhirnya sejumlah pembatasan berkenaan dengan pandemi COVID-19, kata dia, merupakan langkah positif yang bisa melandasi dilaksanakannya perjanjian antardua kota.
"Perjanjian ini juga dilaksanakan guna mendukung pemahaman bersama dan saling membina jaringan keahlian kedua kota. Hubungan baik ini akan memunculkan kesempatan untuk saling berbagi ide dan solusi dalam tantangan yang dihadapi," katanya.
MoU ini akan berlaku selama kurun waktu lima tahun. Dengan implementasi melalui bentuk seminar, workshop, dan kegiatan yang akan dilakukan secara daring dan bentuk kerja sama lainnya guna meningkatkan kapasitas dan internal manajemen kedua pihak.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023