Ketua Umum Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Bali Made Rentin mengimbau para atletnya rutin mengikuti kompetisi agar dapat peluang masuk Timnas Indonesia hingga mengikuti kejuaraan dunia dan Olimpiade.
"Salah satu caranya (masuk Timnas Indonesia) adalah dengan mengikuti banyak kompetisi secara berjenjang dari tingkat daerah sampai ke tingkat nasional," kata Rentin pada acara Rakerda Perpani Bali di Denpasar, Senin.
Dalam kesempatan tersebut Rentin menyebutkan sejumlah kompetisi yang telah dijalani para atlet selama 2022, bahkan sempat mendulang sejumlah medali.
Seperti dalam Kejurnas Senior di Palangkaraya Juni 2022 dan Kejurnas Junior di Yogyakarta, beberapa atlet meraih medali emas seperti Gusti Fazli Kertinegoro yaitu atlet divisi recurve, siswa dari Albanna.
"Kedua, Ni Luh Eka Pebrianti, alet divisi standar bow, siswa SMAN 2 Abiansemal, Ketiga Kadek Hita Gyananada Rasputri, atlet divisi compound, siswa SMPN 2 Denpasar," sebut Rentin.
Tak hanya peraih juara, Rentin juga memberikan piagam penghargaan kepada siswa maupun sekolah yang ikut dalam kompetisi-kompetisi sepanjang tahun.
Capaian-capaian dari atlet panahan diklasifikasikan menjadi tiga, salah satunya yaitu Bintang 3 atau bagi siswa maupun sekolah yang memiliki atlet berprestasi peraih medali emas di kejurnas.
"Bintang 2, adalah yang siswa dan sekolahnya memiliki atlet berprestasi peraih medali perak maupun perunggu di kejurnas. Bintang 1, adalah siswa dan sekolahnya yang belum beruntung meraih medali, akan tetapi memiliki siswa berpotensi," ujarnya.
Ia menilai dengan telah beraninya sekolah mengirim atlet panahan ke kompetisi kejurnas artinya mereka memiliki mental juara, apalagi dibutuhkan biaya mandiri dan dukungan dari pihak sekolah di sana.
"Artinya sekolah sudah mendukung siswanya baik saat perlombaan itu sendiri maupun saat berlatih mempersiapkan diri," kata dia.
Selain 2022, di tahun ini pihaknya mulai menggarap tim untuk berkompetisi dalam Pra PON, dengan atlet panahan yang terdiri dari siswa di level kejuaraan tinggi PON, Kejurnas Senior, Kejurnas Junior dan Porprov Bali XV 2022.
"Astungkara bahwa dari kejuaraan-kejuaraan di tingkat nasional tersebut seperti PON dan kejurnas, atlet-atlet Bali mampu meraih medali, sehingga lebih mudah untuk menyusun Tim Inti Pra PON Bali," kata Rentin.
Pada kompetisi besar yang dijadikan peluang untuk para atlet ini terdapat 18 kuota tiket dari total 24 atlet panahan yang nantinya dikirim untuk seleksi Pra PON.
"Minimal 15 tiket kita dapatkan, dan dengan kerja keras mudah-mudahan 18 tiket kita peroleh sehingga Bali akan berangkat full team di PON Aceh. Di mana kita ketahui di PON Papua lalu, Bali hanya mendapat kuota empat tiket saja," pungkas Rentin.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Salah satu caranya (masuk Timnas Indonesia) adalah dengan mengikuti banyak kompetisi secara berjenjang dari tingkat daerah sampai ke tingkat nasional," kata Rentin pada acara Rakerda Perpani Bali di Denpasar, Senin.
Dalam kesempatan tersebut Rentin menyebutkan sejumlah kompetisi yang telah dijalani para atlet selama 2022, bahkan sempat mendulang sejumlah medali.
Seperti dalam Kejurnas Senior di Palangkaraya Juni 2022 dan Kejurnas Junior di Yogyakarta, beberapa atlet meraih medali emas seperti Gusti Fazli Kertinegoro yaitu atlet divisi recurve, siswa dari Albanna.
"Kedua, Ni Luh Eka Pebrianti, alet divisi standar bow, siswa SMAN 2 Abiansemal, Ketiga Kadek Hita Gyananada Rasputri, atlet divisi compound, siswa SMPN 2 Denpasar," sebut Rentin.
Tak hanya peraih juara, Rentin juga memberikan piagam penghargaan kepada siswa maupun sekolah yang ikut dalam kompetisi-kompetisi sepanjang tahun.
Capaian-capaian dari atlet panahan diklasifikasikan menjadi tiga, salah satunya yaitu Bintang 3 atau bagi siswa maupun sekolah yang memiliki atlet berprestasi peraih medali emas di kejurnas.
"Bintang 2, adalah yang siswa dan sekolahnya memiliki atlet berprestasi peraih medali perak maupun perunggu di kejurnas. Bintang 1, adalah siswa dan sekolahnya yang belum beruntung meraih medali, akan tetapi memiliki siswa berpotensi," ujarnya.
Ia menilai dengan telah beraninya sekolah mengirim atlet panahan ke kompetisi kejurnas artinya mereka memiliki mental juara, apalagi dibutuhkan biaya mandiri dan dukungan dari pihak sekolah di sana.
"Artinya sekolah sudah mendukung siswanya baik saat perlombaan itu sendiri maupun saat berlatih mempersiapkan diri," kata dia.
Selain 2022, di tahun ini pihaknya mulai menggarap tim untuk berkompetisi dalam Pra PON, dengan atlet panahan yang terdiri dari siswa di level kejuaraan tinggi PON, Kejurnas Senior, Kejurnas Junior dan Porprov Bali XV 2022.
"Astungkara bahwa dari kejuaraan-kejuaraan di tingkat nasional tersebut seperti PON dan kejurnas, atlet-atlet Bali mampu meraih medali, sehingga lebih mudah untuk menyusun Tim Inti Pra PON Bali," kata Rentin.
Pada kompetisi besar yang dijadikan peluang untuk para atlet ini terdapat 18 kuota tiket dari total 24 atlet panahan yang nantinya dikirim untuk seleksi Pra PON.
"Minimal 15 tiket kita dapatkan, dan dengan kerja keras mudah-mudahan 18 tiket kita peroleh sehingga Bali akan berangkat full team di PON Aceh. Di mana kita ketahui di PON Papua lalu, Bali hanya mendapat kuota empat tiket saja," pungkas Rentin.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023