Denpasar (Antara Bali) - Ratusan perajin di Bali mendapat pelatihan teknis dari Dewan Kerajinan Nasional untuk menyambut kompetisi "Dekranas Award" di Denpasar, Kamis.
"Ajang Dekranas Award ini menjadi salah satu upaya untuk menjaring para perajin yang memiliki talenta-talenta yang baru sehingga dapat selalu berkreasi dan memiliki daya saing yang tinggi, sekaligus memberi apresiasi bagi pembinanya," kata Kepala Bidang Pameran dan Kerajinan Luar Negeri Dekranas Yasmin Gita Wirjawan, di sela-sela acara "workshop" teknis Dekranas Award itu.
Ia menyampaikan kegiatan pemberian penghargaan pada perajin bertajuk "Dekranas Award" dimulai pada 2012 dan akan menjadi bagian dari acara HUT Dekranas setiap tahunnya. Penerima penghargaan akan diumumkan pada HUT ke-33 Dekranas pada 2013.
"Para perajin harus membiasakan diri untuk berkarya, berinovasi, melakukan efisiensi serta memiliki produktivitas tinggi, karena tak lama lagi tepatnya pada 2015 harus menghadapi kompetisi global dari para perajin di wilayah ASEAN," ucapnya didampingi Ketua Dekranasda Bali Ayu Pastika.
Pihaknya sudah mengunjungi berbagai daerah di Indonesia dan melihat bermacam kerajinan, dan ternyata semua daerah memiliki kerajinan yang unik.
"Para perajin yang memenangkan `Dekranas Award` akan mendapat prioritas pelatihan maupun promosi oleh Dekranas. Selain itu pemenang juga akan menjadi duta Indonesia pada ajang `Unesco Award` pada 2014," ucapnya.
Ia menambahkan, dengan mendapatkan penghargaan dari badan PBB di bidang pendidikan dan kebudayaan (Unesco), maka para perajin berhak mendapat sertifikat keaslian tingkat dunia serta langsung produknya dipromosikan oleh Unesco melalui website maupun pameran.
Sementara itu Ketua Dekranasda Bali mengatakan, pihaknya selama ini telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan daya saing para perajin di Pulau Dewata.
"Kami mendampingi dalam pengembangan mutu, desain kemasan, produksi, hingga memperluas akses pasar," ujarnya. Pihaknya juga memfasilitasi para perajin untuk memperoleh sertifikat hak atas kekayaan intelektual (Haki), paten, maupun desain produk.(LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Ajang Dekranas Award ini menjadi salah satu upaya untuk menjaring para perajin yang memiliki talenta-talenta yang baru sehingga dapat selalu berkreasi dan memiliki daya saing yang tinggi, sekaligus memberi apresiasi bagi pembinanya," kata Kepala Bidang Pameran dan Kerajinan Luar Negeri Dekranas Yasmin Gita Wirjawan, di sela-sela acara "workshop" teknis Dekranas Award itu.
Ia menyampaikan kegiatan pemberian penghargaan pada perajin bertajuk "Dekranas Award" dimulai pada 2012 dan akan menjadi bagian dari acara HUT Dekranas setiap tahunnya. Penerima penghargaan akan diumumkan pada HUT ke-33 Dekranas pada 2013.
"Para perajin harus membiasakan diri untuk berkarya, berinovasi, melakukan efisiensi serta memiliki produktivitas tinggi, karena tak lama lagi tepatnya pada 2015 harus menghadapi kompetisi global dari para perajin di wilayah ASEAN," ucapnya didampingi Ketua Dekranasda Bali Ayu Pastika.
Pihaknya sudah mengunjungi berbagai daerah di Indonesia dan melihat bermacam kerajinan, dan ternyata semua daerah memiliki kerajinan yang unik.
"Para perajin yang memenangkan `Dekranas Award` akan mendapat prioritas pelatihan maupun promosi oleh Dekranas. Selain itu pemenang juga akan menjadi duta Indonesia pada ajang `Unesco Award` pada 2014," ucapnya.
Ia menambahkan, dengan mendapatkan penghargaan dari badan PBB di bidang pendidikan dan kebudayaan (Unesco), maka para perajin berhak mendapat sertifikat keaslian tingkat dunia serta langsung produknya dipromosikan oleh Unesco melalui website maupun pameran.
Sementara itu Ketua Dekranasda Bali mengatakan, pihaknya selama ini telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan daya saing para perajin di Pulau Dewata.
"Kami mendampingi dalam pengembangan mutu, desain kemasan, produksi, hingga memperluas akses pasar," ujarnya. Pihaknya juga memfasilitasi para perajin untuk memperoleh sertifikat hak atas kekayaan intelektual (Haki), paten, maupun desain produk.(LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012