Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center Karang Dadi di Kabupaten Klungkung, Bali, kini dilengkapi dengan mesin rekayasa teknologi anak bangsa untuk mengolah residu sampah dengan kapasitas hingga 50 ton dalam sehari.
"Hasil pengolahan residu sampah itu dapat menjadi komoditi energi baru terbarukan (EBT) yang beberapa waktu lalu sempat diujicobakan," kata Direktur Utama PT Cahaya Terang Bumi Lestari (CTBL) Putu Ivan Yunatana di Semarapura Klungkung, Jumat.
Ivan dalam keterangan tertulisnya menyampaikan bahwa hasil pengolahan residu sampah dengan menggunakan mesin rekayasa teknologi tersebut disediakan dan dioperasionalkan PT CTBL serta sudah diujicobakan PLTU Tanjung Awar Awar Tuban dan PT Paiton Probolinggo, Jawa Timur.
"Hasilnya sudah sesuai dengan standar kebutuhan PLTU tersebut, " kata Putu Ivan yang juga Founder Bali Waste Cylce (BWC) ini.
Baca juga: Bupati: pengolahan sampah di Klungkung raih predikat sangat terpuji
Sebelumnya, Ivan juga menjelaskan keberadaan mesin teknologi pengolahan sampah di TOSS Center Klungkung saat mendampingi Bupati Klungkung Nyoman Suwirta menerima kunjungan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas pada Kamis (29/12).
"Mesin ini disediakan dan dioperasionalkan PT CTBL yang merupakan entitas bersama antara BWC dan PT Bakti Bumi. Mesin ini sudah terbukti dan teruji di TPA Jabon Sidoarjo," kata pria yang juga Ketua Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI) Bali dan Nusa Tenggara ini.
Menurut dia, mesin yang mampu mengolah sampah residu hingga 50 ton per hari tersebut dalam pengolahan sampah yang merupakan sisa dari pemilihan akan diolah mejadi RDF, pelet, dan pupuk kompos.
Sebelumnya, program TOSS Center tahun 2018 berhasil masuk top 40 Inovasi Pelayanan Publik, kemudian pada tahun 2021 TOSS kembali berhasil masuk Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) kategori khusus.
Baca juga: Desa Adat Buleleng promosi gunakan "eco enzym" olah sampah organik
Untuk tahun ini, TOSS masuk dalam Top 5 Outstanding Achievement Of Public Services dari Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2022.
"Dengan demikian, TOSS adalah inovasi program milik Pemkab Klungkung yang tercatat untuk ketiga kalinya masuk dalam kompetisi yang digelar Kemenpan RB," kata Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta.
Dalam sambutannya, Menpan RB Abdullah Azwar Anas mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Klungkung berinovasi dalam penanganan sampah berkolaborasi dengan pihak ketiga.
"Salah satu wilayah yang perlu diacungi jempol adalah Kabupaten Klungkung, yang sangat inovatif dalam pengelolaan sampahnya dengan mengatasi permasalahan dari hulu hingga hilir," ujar Anas.
Inovasi yang berkelanjutan dan berdampak luas, kata mantan Bupati Banyuwangi dua periode ini, juga memberi banyak manfaat seperti mengurangi pembelian pupuk untuk pemeliharaan taman kota, gedung kantor, sekolah, dan desa.
Selain itu, juga mengurangi potensi pencemaran sampah plastik dan mampu menjaga kelestarian lingkungan hidup yang mendukung pariwisata.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Hasil pengolahan residu sampah itu dapat menjadi komoditi energi baru terbarukan (EBT) yang beberapa waktu lalu sempat diujicobakan," kata Direktur Utama PT Cahaya Terang Bumi Lestari (CTBL) Putu Ivan Yunatana di Semarapura Klungkung, Jumat.
Ivan dalam keterangan tertulisnya menyampaikan bahwa hasil pengolahan residu sampah dengan menggunakan mesin rekayasa teknologi tersebut disediakan dan dioperasionalkan PT CTBL serta sudah diujicobakan PLTU Tanjung Awar Awar Tuban dan PT Paiton Probolinggo, Jawa Timur.
"Hasilnya sudah sesuai dengan standar kebutuhan PLTU tersebut, " kata Putu Ivan yang juga Founder Bali Waste Cylce (BWC) ini.
Baca juga: Bupati: pengolahan sampah di Klungkung raih predikat sangat terpuji
Sebelumnya, Ivan juga menjelaskan keberadaan mesin teknologi pengolahan sampah di TOSS Center Klungkung saat mendampingi Bupati Klungkung Nyoman Suwirta menerima kunjungan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas pada Kamis (29/12).
"Mesin ini disediakan dan dioperasionalkan PT CTBL yang merupakan entitas bersama antara BWC dan PT Bakti Bumi. Mesin ini sudah terbukti dan teruji di TPA Jabon Sidoarjo," kata pria yang juga Ketua Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI) Bali dan Nusa Tenggara ini.
Menurut dia, mesin yang mampu mengolah sampah residu hingga 50 ton per hari tersebut dalam pengolahan sampah yang merupakan sisa dari pemilihan akan diolah mejadi RDF, pelet, dan pupuk kompos.
Sebelumnya, program TOSS Center tahun 2018 berhasil masuk top 40 Inovasi Pelayanan Publik, kemudian pada tahun 2021 TOSS kembali berhasil masuk Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) kategori khusus.
Baca juga: Desa Adat Buleleng promosi gunakan "eco enzym" olah sampah organik
Untuk tahun ini, TOSS masuk dalam Top 5 Outstanding Achievement Of Public Services dari Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2022.
"Dengan demikian, TOSS adalah inovasi program milik Pemkab Klungkung yang tercatat untuk ketiga kalinya masuk dalam kompetisi yang digelar Kemenpan RB," kata Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta.
Dalam sambutannya, Menpan RB Abdullah Azwar Anas mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Klungkung berinovasi dalam penanganan sampah berkolaborasi dengan pihak ketiga.
"Salah satu wilayah yang perlu diacungi jempol adalah Kabupaten Klungkung, yang sangat inovatif dalam pengelolaan sampahnya dengan mengatasi permasalahan dari hulu hingga hilir," ujar Anas.
Inovasi yang berkelanjutan dan berdampak luas, kata mantan Bupati Banyuwangi dua periode ini, juga memberi banyak manfaat seperti mengurangi pembelian pupuk untuk pemeliharaan taman kota, gedung kantor, sekolah, dan desa.
Selain itu, juga mengurangi potensi pencemaran sampah plastik dan mampu menjaga kelestarian lingkungan hidup yang mendukung pariwisata.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022