Uskup Keuskupan Denpasar, Bali, Mgr Silvester San kembali mengingatkan para jemaat bahwa kesederhanaan dan keprihatinan kepada sesama merupakan inti perayaan Hari Natal.
Oleh karena itu, saat menyampaikan khotbah pada rangkaian ibadah Natal terakhir di Gereja Katedral Denpasar, Minggu malam, Uskup Mgr Silvester San meminta para jemaat untuk mengamalkan inti peringatan Natal itu dalam kehidupan sehari-hari, yang ditunjukkan antara lain dengan kepedulian, welas asih, dan pengendalian diri terutama dari ketamakan.
“Saat ini pandemi COVID-19 sudah teratasi, dan PPKM, pengetatan protokol kesehatan masyarakat sudah sangat dilonggarkan, mungkin sebentar lagi akan dicabut. Namun, perayaan Natal Tahun 2022 ini masih kita rayakan dalam kesederhanaan juga dalam keprihatinan karena banyak masalah-masalah yang dihadapi dunia saat ini. Tetapi, itu sebenarnya intisari perayaan Natal yang peristiwanya justru terjadi secara sederhana dan jauh dari gegap gempita,” katanya.
Ia lanjut menjelaskan Natal sebagai peringatan kelahiran Tuhan Yesus Kristus berlangsung dalam kesederhanaan.
Baca juga: Presiden Jokowi tinjau ibadah Natal sembari sapa umat Kristiani di Bogor
“Dalam peristiwa Natal, Dia (kelahiran Yesus, red.) hanya disambut oleh Bapak Yoseph, Bunda Maria, dan kemudian para gembala,” kata Mgr Silvester.
Dari awal kelahiran sampai akhir hayatnya, Yesus hidup dalam kesederhanaan, keprihatinan, dan kemiskinan.
“Ketika saatnya tiba, hidup Yesus juga penuh penderitaan, karena dia harus mati disalib untuk menebus (dosa, red.) umat manusia,” kata dia di hadapan ribuan jemaat yang mengikuti misa Natal secara langsung di Katedral.
Oleh karena itu, ia mengingatkan para jemaat peringatan Natal tidak ditunjukkan dengan kemeriahan pesta, tetapi pada penghayatan terhadap kesederhanaan hidup, dan kerelaan menjalani hidup sehari-hari yang biasa.
Baca juga: Kemenkumham rayakan Hari Natal bersama warga binaan di LP Kerobokan
“Terutama semuanya itu diwujudkan dalam perhatian kita kepada mereka yang menderita, yang kekurangan, mereka yang kehilangan hak-hak asasinya. Itulah Natal sejati,” kata Uskup Keusukupan Denpasar.
Peringatan Natal 2022 di Katedral Denpasar, Minggu, diikuti oleh ribuan jemaat yang terbagi dalam beberapa rangkaian misa mulai dari pukul 06.00 WITA sampai malam hari. Untuk peringatan tahun ini, pihak penyelenggara tidak membatasi kunjungan jemaat, tetapi pihak Katedral meminta jemaat yang sakit untuk mengikuti sesi misa secara virtual.
Meskipun tidak membatasi kunjungan, pihak Katedral meminta seluruh jemaat yang mengikuti misa secara langsung untuk mengenakan masker dan mematuhi protokol kesehatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Oleh karena itu, saat menyampaikan khotbah pada rangkaian ibadah Natal terakhir di Gereja Katedral Denpasar, Minggu malam, Uskup Mgr Silvester San meminta para jemaat untuk mengamalkan inti peringatan Natal itu dalam kehidupan sehari-hari, yang ditunjukkan antara lain dengan kepedulian, welas asih, dan pengendalian diri terutama dari ketamakan.
“Saat ini pandemi COVID-19 sudah teratasi, dan PPKM, pengetatan protokol kesehatan masyarakat sudah sangat dilonggarkan, mungkin sebentar lagi akan dicabut. Namun, perayaan Natal Tahun 2022 ini masih kita rayakan dalam kesederhanaan juga dalam keprihatinan karena banyak masalah-masalah yang dihadapi dunia saat ini. Tetapi, itu sebenarnya intisari perayaan Natal yang peristiwanya justru terjadi secara sederhana dan jauh dari gegap gempita,” katanya.
Ia lanjut menjelaskan Natal sebagai peringatan kelahiran Tuhan Yesus Kristus berlangsung dalam kesederhanaan.
Baca juga: Presiden Jokowi tinjau ibadah Natal sembari sapa umat Kristiani di Bogor
“Dalam peristiwa Natal, Dia (kelahiran Yesus, red.) hanya disambut oleh Bapak Yoseph, Bunda Maria, dan kemudian para gembala,” kata Mgr Silvester.
Dari awal kelahiran sampai akhir hayatnya, Yesus hidup dalam kesederhanaan, keprihatinan, dan kemiskinan.
“Ketika saatnya tiba, hidup Yesus juga penuh penderitaan, karena dia harus mati disalib untuk menebus (dosa, red.) umat manusia,” kata dia di hadapan ribuan jemaat yang mengikuti misa Natal secara langsung di Katedral.
Oleh karena itu, ia mengingatkan para jemaat peringatan Natal tidak ditunjukkan dengan kemeriahan pesta, tetapi pada penghayatan terhadap kesederhanaan hidup, dan kerelaan menjalani hidup sehari-hari yang biasa.
Baca juga: Kemenkumham rayakan Hari Natal bersama warga binaan di LP Kerobokan
“Terutama semuanya itu diwujudkan dalam perhatian kita kepada mereka yang menderita, yang kekurangan, mereka yang kehilangan hak-hak asasinya. Itulah Natal sejati,” kata Uskup Keusukupan Denpasar.
Peringatan Natal 2022 di Katedral Denpasar, Minggu, diikuti oleh ribuan jemaat yang terbagi dalam beberapa rangkaian misa mulai dari pukul 06.00 WITA sampai malam hari. Untuk peringatan tahun ini, pihak penyelenggara tidak membatasi kunjungan jemaat, tetapi pihak Katedral meminta jemaat yang sakit untuk mengikuti sesi misa secara virtual.
Meskipun tidak membatasi kunjungan, pihak Katedral meminta seluruh jemaat yang mengikuti misa secara langsung untuk mengenakan masker dan mematuhi protokol kesehatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022