Ubud (Antara Bali) - Tingkat okupansi beberapa hotel di kawasan wisata Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali masih tetap meskipun saat ini dianggap sebagai musim rendah kedatangan wisatawan mancanegara atau "low season".
"Tingkat hunian bervariasi, rata-rata 70 persen baik bintang tiga hingga lima," kata Wakil Bidang Perhotelan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Gianyar, Adit Pande, di Ubud, Kabupaten Gianyar, Jumat.
Ia mengatakan bahwa bulan November ini biasanya merupakan musim sepi kunjungan dari wisatawan mancanegara.
Sedangkan musim ramai kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara diperkirakan akan mulai meningkat dan merupakan puncak pada pertengahan Desember atau beberapa hari sebelum Hari Raya Natal hingga awal Januari tahun depan.
"Bulan November merupakan 'low season' tetapi saat ini huniannya mencapai 90 persen," kata Sales Manajer Pertiwi Resort, Widiantara.
Senada dengan Widiantara, perwakilan Sales Administrasi Hotel Maya Ubud, Indah Yadnyani juga mengakui bahwa November ini merupakan "low season". Meskipun demikian tingkat hunian masih tetap tinggi yakni sekitar 80 persen.(DWA/IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Tingkat hunian bervariasi, rata-rata 70 persen baik bintang tiga hingga lima," kata Wakil Bidang Perhotelan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Gianyar, Adit Pande, di Ubud, Kabupaten Gianyar, Jumat.
Ia mengatakan bahwa bulan November ini biasanya merupakan musim sepi kunjungan dari wisatawan mancanegara.
Sedangkan musim ramai kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara diperkirakan akan mulai meningkat dan merupakan puncak pada pertengahan Desember atau beberapa hari sebelum Hari Raya Natal hingga awal Januari tahun depan.
"Bulan November merupakan 'low season' tetapi saat ini huniannya mencapai 90 persen," kata Sales Manajer Pertiwi Resort, Widiantara.
Senada dengan Widiantara, perwakilan Sales Administrasi Hotel Maya Ubud, Indah Yadnyani juga mengakui bahwa November ini merupakan "low season". Meskipun demikian tingkat hunian masih tetap tinggi yakni sekitar 80 persen.(DWA/IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012