Denpasar (Antara Bali) - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Badung Made Mangku Ariawan mendorong badan usaha milik negara (BUMN) turut memberdayakan para pengusaha lokal.
"Masih ada beberapa BUMN yang kurang memperhatikan pengusaha lokal di sekitar perusahaan tersebut beroperasi," katanya di Denpasar, Kamis.
Ia mengharapkan, peran badan usaha milik negara (BUMN) dalam impelementasinya membantu pengusaha lokal dengan memberikan ruang lebih banyak dalam menumbuhkan usahanya.
"Tahun-tahun ini BUMN di bawah kepemimpinan Dahlan Iskan sedang masa-masa emasnya dengan melakukan berbagai terobosan dan efisiensi, tetapi pengusaha putra daerah jarang yang dilibatkan," kata politikus Partai Demokrat Bali itu.
Mangku Ariawan mengatakan, salah satu contoh belum dilibatkannya putra daerah adalah dengan pelibatan UMKM daerah yang masih minim di BUMN, seperti di sekitar Bandara Internasional Ngurah Rai Bali.
Menurut dia, PT Angkasa Pura I sebagai pengelola Bandara Ngurah Rai memberikan ruang pameran bagi UMKM lokal.
Untuk memberikan rasa nyaman kepada wisatawan asing, pihaknya menyarankan pihak PT Angkasa Pura menjadikan prioritas pembangunan pengembangan seperti ukuran travelator (moving walkways) yang ukuran minimalnya 140 centimeter (cm).
"Bahkan ukurannya diperluas menjadi 160 cm seperti di Bandara Sepinggan, Balikpapan. Apalagi ini Bali, merupakan gerbang Indonesia di mata dunia," ucap Mangku Ariawan yang juga Ketua Yayasan Pro Bali itu. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Masih ada beberapa BUMN yang kurang memperhatikan pengusaha lokal di sekitar perusahaan tersebut beroperasi," katanya di Denpasar, Kamis.
Ia mengharapkan, peran badan usaha milik negara (BUMN) dalam impelementasinya membantu pengusaha lokal dengan memberikan ruang lebih banyak dalam menumbuhkan usahanya.
"Tahun-tahun ini BUMN di bawah kepemimpinan Dahlan Iskan sedang masa-masa emasnya dengan melakukan berbagai terobosan dan efisiensi, tetapi pengusaha putra daerah jarang yang dilibatkan," kata politikus Partai Demokrat Bali itu.
Mangku Ariawan mengatakan, salah satu contoh belum dilibatkannya putra daerah adalah dengan pelibatan UMKM daerah yang masih minim di BUMN, seperti di sekitar Bandara Internasional Ngurah Rai Bali.
Menurut dia, PT Angkasa Pura I sebagai pengelola Bandara Ngurah Rai memberikan ruang pameran bagi UMKM lokal.
Untuk memberikan rasa nyaman kepada wisatawan asing, pihaknya menyarankan pihak PT Angkasa Pura menjadikan prioritas pembangunan pengembangan seperti ukuran travelator (moving walkways) yang ukuran minimalnya 140 centimeter (cm).
"Bahkan ukurannya diperluas menjadi 160 cm seperti di Bandara Sepinggan, Balikpapan. Apalagi ini Bali, merupakan gerbang Indonesia di mata dunia," ucap Mangku Ariawan yang juga Ketua Yayasan Pro Bali itu. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012