PT Telkomsel berkomitmen untuk melanjutkan peran terdepan dalam mengurangi dampak negatif terhadap perubahan iklim dan mengompensasi emisi karbon lewat program Carbon Offset.
Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono dalam keterangan tertulis yang diterima di Denpasar, Bali, Jumat menyatakan inisiatif tersebut merupakan tanggapan Telkomsel terhadap laporan inventarisasi Gas Rumah Kaca dan Monitoring, Pelaporan, Verifikasi yang dirilis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2021, dimana Indonesia menghasilkan emisi gas rumah kaca sekitar 1,86 miliar ton karbondioksida ekuivalen (CO2e) pada tahun 2019.
Secara komulatif, laporan tersebut menunjukkan hasil bahwa emisi gas rumah kaca nasional pada tahun 2019 meningkat jauh dibandingkan jumlah emisi tahun 2010, yaitu 809,9 juta ton CO2e. Dari jumlah tersebut, sektor industri menyumbang sebanyak 3,12 persen emisi dari proses produksi mereka, dan 9,63 persen emisi dari penggunaan energi mereka.
"Hal tersebut menunjukkan perlunya upaya bersama dari seluruh elemen, termasuk pelaku industri guna memastikan adanya kolaborasi dalam mengimbangi bahkan mengurangi dampak negatif dari emisi yang ditimbulkan," kata Bramono.
Baca juga: Telkomsel perkuat ekosistem esports dan industri gim
Baca juga: Telkomsel perkuat ekosistem esports dan industri gim
Melalui Program Carbon Offset yang berkolaborasi bersama platform Jejakin, pelanggan Telkomsel dapat menukarkan Telkomsel Poin yang dimiliki menjadi kontribusi yang setara dengan sebatang pohon untuk mengimbangi carbon footprint (jejak karbon) yang timbul sebagai konsekuensi dari aktivitas keseharian manusia.
Program Carbon Offset sendiri merupakan wujud komitmen Telkomsel sebagai digital ecosystem enabler dalam membuka lebih banyak peluang bagi seluruh pelanggan melalui environmental movement, untuk mengambil peran terdepan dalam menjaga kelestarian bumi dan lingkungan hidup, sekaligus mendukung pembangunan Indonesia secara inklusif dan berkelanjutan sesuai dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Istilah Carbon Offset merujuk pada berbagai upaya yang dilakukan untuk menyerap carbon footprint (jejak karbon) yang dihasilkan dan sekaligus memitigasi dampak-dampak negatif tersebut.
Baca juga: Telkomsel sediakan 7.800 BTS untuk dukung G20 di Bali
Baca juga: Telkomsel sediakan 7.800 BTS untuk dukung G20 di Bali
Sebagai bagian dari inisiatif Telkomsel Jaga Bumi, Program Carbon Offset bersama Jejakin diharapkan dapat menjadi sebuah environmental movement dengan mengajak pelanggan setia Telkomsel berkontribusi melalui Telkomsel Poin yang dimiliki untuk menanam pohon-pohon dalam upaya reboisasi.
"Dengan membentuk proses reboisasi yang inklusif dan berkelanjutan, Telkomsel mengupayakan ekosistem aset dan kapabilitas teknologi terdepannya agar dapat mengambil peran terdepan dalam pelestarian bumi dan lingkungan hidup secara inklusif yang berkelanjutan, dengan mendorong penerapan prinsip keselarasan Environmental, Social, and Governance (ESG) di setiap aktivitas bisnis," kata Bramono.
Program Carbon Offset dari inisiatif Telkomsel Jaga Bumi merupakan hasil kolaborasi dengan platform Jejakin, sebuah environmental service company yang bergerak di bidang penanaman pohon (reforestation) dengan misi untuk mengakselerasi climate actions.
Sementara itu, CEO Jejakin Arfan Arlanda mengatakan angka emisi gas rumah kaca harus ditekan untuk mendukung komitmen pemerintah Indonesia dalam climate action, yang kini diupayakan dengan peningkatan target penurunan emisi gas rumah kaca Indonesia dengan Intended Nationally Determined Contribution (INDC) dari sebesar 29 persen menjadi 31,89 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022