Pemerintah Kabupaten Badung, Bali meraih penghargaan sebagai Kabupaten Peduli Hak Asasi Manusia (HAM) dari Kementerian Hukum dan HAM.
"Penghargaan Kabupaten Peduli HAM kepada Kabupaten Badung ini merupakan bentuk apresiasi Kemenkumham kepada kami di Badung yang peduli terhadap HAM," ujar Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Badung I Nyoman Sujendra di Mangupura, Rabu.
Ia mengatakan kepedulian terhadap hak asasi manusia yang dilaksanakan di Badung juga merupakan bentuk perwujudan visi pemerintah daerah yaitu untuk melanjutkan kebahagiaan masyarakat Badung melalui pembangunan yang berlandaskan Tri Hita Karana.
Tri Hita Karana merupakan konsep yang mengajarkan agar manusia mengupayakan hubungan harmonis dengan Tuhan, sesama manusia dan alam lingkungan.
Nyoman Sujendra kepedulian terhadap hak asasi manusia di Badung juga merupakan bentuk implementasi dari pemerintah yaitu mewujudkan tatanan masyarakat yang tertib, taat azas serta menjunjung tinggi penegakan hukum dan hak asasi manusia.
Baca juga: Desa di Badung didorong terapkan pelayanan digital
"Ini dilakukan dalam rangka mewujudkan untuk memberikan penghormatan, perlindungan, pemenuhan, penegakan dan pemajuan HAM atau Kabupaten Peduli HAM," kata dia.
Penghargaan Kabupaten Peduli HAM untuk Badung itu diserahkan dalam rangkaian Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia Ke-74 yang diselenggarakan Kemenkumham.
Penghargaan kepada Badung sebagai Kabupaten Peduli HAM diberikan secara simbolis oleh Menteri Hukum dan HAM dan diserahkan oleh Dirjen Hukum dan HAM, yang diterima oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra I Nyoman Sujendra mewakili Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta.
Peringatan Hari HAM Sedunia tahun 2022, mengusung tema "Pemajuan Hak Asasi Manusia Untuk Setiap Orang menuju Indonesia Maju” memastikan pembangunan yang tidak meninggalkan siapapun atau "No One Left Behind".
Hal tersebut dimulai dari penguatan sistem pendataan kelompok rentan dan marjinal sebagai basis kebijakan afirmasi, penggeser perspektif charity menjadi pendekatan berbasis HAM, serta memastikan setiap kelompok rentan dan marjinal menikmati kualitas tertinggi hak asasi manusia.
Baca juga: TPID Badung antisipasi lonjakan harga jelang Natal-Tahun Baru
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Penghargaan Kabupaten Peduli HAM kepada Kabupaten Badung ini merupakan bentuk apresiasi Kemenkumham kepada kami di Badung yang peduli terhadap HAM," ujar Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Badung I Nyoman Sujendra di Mangupura, Rabu.
Ia mengatakan kepedulian terhadap hak asasi manusia yang dilaksanakan di Badung juga merupakan bentuk perwujudan visi pemerintah daerah yaitu untuk melanjutkan kebahagiaan masyarakat Badung melalui pembangunan yang berlandaskan Tri Hita Karana.
Tri Hita Karana merupakan konsep yang mengajarkan agar manusia mengupayakan hubungan harmonis dengan Tuhan, sesama manusia dan alam lingkungan.
Nyoman Sujendra kepedulian terhadap hak asasi manusia di Badung juga merupakan bentuk implementasi dari pemerintah yaitu mewujudkan tatanan masyarakat yang tertib, taat azas serta menjunjung tinggi penegakan hukum dan hak asasi manusia.
Baca juga: Desa di Badung didorong terapkan pelayanan digital
"Ini dilakukan dalam rangka mewujudkan untuk memberikan penghormatan, perlindungan, pemenuhan, penegakan dan pemajuan HAM atau Kabupaten Peduli HAM," kata dia.
Penghargaan Kabupaten Peduli HAM untuk Badung itu diserahkan dalam rangkaian Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia Ke-74 yang diselenggarakan Kemenkumham.
Penghargaan kepada Badung sebagai Kabupaten Peduli HAM diberikan secara simbolis oleh Menteri Hukum dan HAM dan diserahkan oleh Dirjen Hukum dan HAM, yang diterima oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra I Nyoman Sujendra mewakili Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta.
Peringatan Hari HAM Sedunia tahun 2022, mengusung tema "Pemajuan Hak Asasi Manusia Untuk Setiap Orang menuju Indonesia Maju” memastikan pembangunan yang tidak meninggalkan siapapun atau "No One Left Behind".
Hal tersebut dimulai dari penguatan sistem pendataan kelompok rentan dan marjinal sebagai basis kebijakan afirmasi, penggeser perspektif charity menjadi pendekatan berbasis HAM, serta memastikan setiap kelompok rentan dan marjinal menikmati kualitas tertinggi hak asasi manusia.
Baca juga: TPID Badung antisipasi lonjakan harga jelang Natal-Tahun Baru
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022