Denpasar (Antara Bali) - Paguyuban Peternakan Ayam mendatangi gedung DPRD menyampaikan keluhan lantaran belakangan ini menemui kesulitan untuk melakukan pemasaran hasil ternaknya.

"Kami kesulitan melakukan pemasaran di wilayah Bali, sebab pemodal besar dari luar juga ikut melakukan suplai dan memasok daging ayam buras di wilayah ini," kata Ketua Paguyuban Peternakan Ayam Bali Ketut Yahya Kurniadi di Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan, kalau melihat perkembangan dari kebutuhan ayam hidup di Bali pada tahun 2004-2005 berkisar 80 ribu hingga 100 ribu ekor per hari. Namun untuk tahun 2012 pemasokan ayam melebih kuota ideal yang berkisar 100.000 sampai 110.000 ekor per hari.

"Namun pemasokan ayam yang masuk Bali mencapai 140 ribu hingga 150 ribu ekor per hari. Ini jelas melebihi dari ideal kebutuhan ayam hidup di Pulau Dewata," katanya.

Menurut Ketut Yahya, kalau terus dibiarkan regulasi seperti ini, maka yang rugi adalah peternak di Bali, yang notabene peternak Bali dengan modal kecil akan dikalahkan dengan pemodal besar.

"Kami minta kepada anggota dewan untuk memikirkan nasib kami, karena keberadaan anggota Paguyuban Peternakan Ayam (PPA) mencapai 200 orang yang tersebar di seluruh Bali," ujarnya.(*/ADT

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012