Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo secara resmi meluncurkan buku yang berisi kajian penguatan struktur ekonomi dan pariwisata melalui transformasi industri manufaktur dan pariwisata.
"Kita launching buku terkait penguatan struktur ekonomi Indonesia khususnya sektor manufaktur dan buku kedua bagaimana kajian BI melihat sektor pariwisata. Sektor pariwisata ini merupakan hal utama di beberapa daerah, seperti Bali sebagai sektor yang mengemudikan perekonomian," kata Dody di Kabupaten Badung, Bali Jumat.
Dody menjelaskan kedua buku ini merupakan kajian secara lengkap Bank Indonesia bekerja sama dengan kementerian terkait untuk melihat segala peluang yang ada.
"Kita harus kembali melihat permasalahan ini sebagai basis untuk kita berangkat ke depan, apa yang harus kita lakukan, apa celah yang harus kita tutup dan apa kebijakan strategis yang harus kita ambil," ujarnya.
Buku yang berisi kajian tentang penguatan struktur ekonomi Indonesia melalui transformasi industri manufaktur dalam negeri, mengurai secara rinci kinerja dan prospek industri manufaktur, termasuk aspek pemulihannya di tengah pandemi COVID-19, serta pemikiran untuk memperkuat industri manufaktur secara kolaboratif menuju Indonesia Maju.
Baca juga: BI: Optimisme konsumen di Bali tetap terjaga
Sementara buku kedua, dijabarkan catatan perjalanan pariwisata nasional dalam melewati hantaman pandemi COVID-19 sejak awal 2020, berisi upaya yang ditempuh selama pemulihan termasuk sinergi dengan Sekretariat Bersama Percepatan Pengembangan Pariwisata.
"Buku ini juga mengurai pemikiran untuk memperkuat pengembangan pariwisata nasional di tengah munculnya berbagai peluang baru," kata Dody.
Dalam penjelasannya, Dody juga menyebut Indonesia memiliki industri strategis yang dapat mendorong perekonomian seperti industri berbasis sumber daya alam pertambangan.
"Memang masih ada kendala di beberapa sektor terkait dengan masih tingginya komponen impor, tetapi melihat itu bagaimana ke depannya substitusi impor harus dilakukan. Jadi buku itu kajian secara lengkap," kata dia.
Dody mengatakan kajian soal penguatan struktur ekonomi dan pariwisata bukanlah kajian yang terakhir. "Ini awal karena kita terus melihat perkembangan ke depannya. Mudah-mudahan kedua buku ini bisa jadi masukan bagi siapapun, bagi pemerintah daerah, asosiasi, industri dan juga perumus kebijakan," ujarnya.
Baca juga: BI: Rangkaian kegiatan G20 katrol ekonomi Bali triwulan III-2022
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Kita launching buku terkait penguatan struktur ekonomi Indonesia khususnya sektor manufaktur dan buku kedua bagaimana kajian BI melihat sektor pariwisata. Sektor pariwisata ini merupakan hal utama di beberapa daerah, seperti Bali sebagai sektor yang mengemudikan perekonomian," kata Dody di Kabupaten Badung, Bali Jumat.
Dody menjelaskan kedua buku ini merupakan kajian secara lengkap Bank Indonesia bekerja sama dengan kementerian terkait untuk melihat segala peluang yang ada.
"Kita harus kembali melihat permasalahan ini sebagai basis untuk kita berangkat ke depan, apa yang harus kita lakukan, apa celah yang harus kita tutup dan apa kebijakan strategis yang harus kita ambil," ujarnya.
Buku yang berisi kajian tentang penguatan struktur ekonomi Indonesia melalui transformasi industri manufaktur dalam negeri, mengurai secara rinci kinerja dan prospek industri manufaktur, termasuk aspek pemulihannya di tengah pandemi COVID-19, serta pemikiran untuk memperkuat industri manufaktur secara kolaboratif menuju Indonesia Maju.
Baca juga: BI: Optimisme konsumen di Bali tetap terjaga
Sementara buku kedua, dijabarkan catatan perjalanan pariwisata nasional dalam melewati hantaman pandemi COVID-19 sejak awal 2020, berisi upaya yang ditempuh selama pemulihan termasuk sinergi dengan Sekretariat Bersama Percepatan Pengembangan Pariwisata.
"Buku ini juga mengurai pemikiran untuk memperkuat pengembangan pariwisata nasional di tengah munculnya berbagai peluang baru," kata Dody.
Dalam penjelasannya, Dody juga menyebut Indonesia memiliki industri strategis yang dapat mendorong perekonomian seperti industri berbasis sumber daya alam pertambangan.
"Memang masih ada kendala di beberapa sektor terkait dengan masih tingginya komponen impor, tetapi melihat itu bagaimana ke depannya substitusi impor harus dilakukan. Jadi buku itu kajian secara lengkap," kata dia.
Dody mengatakan kajian soal penguatan struktur ekonomi dan pariwisata bukanlah kajian yang terakhir. "Ini awal karena kita terus melihat perkembangan ke depannya. Mudah-mudahan kedua buku ini bisa jadi masukan bagi siapapun, bagi pemerintah daerah, asosiasi, industri dan juga perumus kebijakan," ujarnya.
Baca juga: BI: Rangkaian kegiatan G20 katrol ekonomi Bali triwulan III-2022
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022