Denpasar (Antara Bali) - Pengamat politik Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar Dr Nyoman Subanda berpendapat, kemenangan pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Gianyar Anak Agung Bharata-Made Mahayastra dalam pilkada, Minggu (4/11), didasari faktor ketokohan.
"Gianyar memiliki karateristik daerah yang berbeda dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Bali. Peran dan figur atau ketokohan keturunan puri masih kuat," katanya di Denpasar, Selasa.
Selain itu, Agung Bharata pernah menjabat Bupati Gianyar periode 2002-2007 sehingga masyarakat mengetahui sosok pemimpin lima tahun ke depan. Terlebih Bharata juga saat ini masih menjadi anggota Komisi II DPRD Provinsi Bali.
Memang kalau diamati dari pergerakan mesin politik PDIP, kata Subanda, berupaya memenangkan calonnya karena lima tahun lalu Bharata yang berstatus petahana kalah dari pasangan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati-Made Sutanaya.
"Berdasarkan pengalaman tersebut perjuangan PDIP dalam pilbup kali ini boleh dikatakan sekuat tenaga untuk bisa kembali merebut kekalahan menjadi bupati lima tahun lalu," katanya.(*/ADT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Gianyar memiliki karateristik daerah yang berbeda dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Bali. Peran dan figur atau ketokohan keturunan puri masih kuat," katanya di Denpasar, Selasa.
Selain itu, Agung Bharata pernah menjabat Bupati Gianyar periode 2002-2007 sehingga masyarakat mengetahui sosok pemimpin lima tahun ke depan. Terlebih Bharata juga saat ini masih menjadi anggota Komisi II DPRD Provinsi Bali.
Memang kalau diamati dari pergerakan mesin politik PDIP, kata Subanda, berupaya memenangkan calonnya karena lima tahun lalu Bharata yang berstatus petahana kalah dari pasangan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati-Made Sutanaya.
"Berdasarkan pengalaman tersebut perjuangan PDIP dalam pilbup kali ini boleh dikatakan sekuat tenaga untuk bisa kembali merebut kekalahan menjadi bupati lima tahun lalu," katanya.(*/ADT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012