Surabaya (Antara Bali) - Konsumsi es krim per kapita masyarakat Indonesia sampai sekarang sangat rendah dibandingkan di negara lain karena minimnya kesadaran mereka untuk mengonsumsi komoditas tersebut.

"Jika di beberapa negara di Benua Eropa angka konsumsi es krim per kapita bisa lebih dari dua hingga tiga kali per dua hari, masyarakat Indonesia justru dua hingga tiga kali per tahun," ujar Branch Manager Wall's Magnum, Oky Andries, ditemui dalam "Magnum Gold?" The Masterpiece Exhibition", di Surabaya, Jumat.

Padahal, es krim dapat digunakan masyarakat sebagai penambah energi. Salah satunya bagi mereka yang tidak menggemari minum susu. "Apalagi, kandungan susu dalam sebuah es krim sangat tinggi dibandingkan masyarakat meminum segelas susu," kata dia.

Sementara itu pola konsumsi masyarakat Indonesia untuk memakan es krim hingga kini masih tertinggal jauh dibandingkan di beberapa negara di Eropa.

"Oleh karena itu, kami menghadirkan produk es krim dengan volume yang berbeda antara di Indonesia dan sejumlah negara di Eropa," katanya.

Ia mencontohkan, jika di Eropa produksi es krim seperti Magnum dengan volume 95 mililiter per buah maka di Indonesia disediakan sebesar 90 mililiter.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012