Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut (BCL) Kementerian Kelautan dan Perikanan RI yang melibatkan ribuan nelayan berhasil mengangkut 67 ton sampah dari laut selama kurang lebih 1 bulan yaitu sejak awal Oktober 2022.
Jumlah sampah yang diangkut kemungkinan terus bertambah mengingat gerakan nasional itu bakal berlangsung sampai akhir Oktober 2022.
Oleh karena itu, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) RI Sakti Wahyu Trenggono pada puncak acara Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis, menyampaikan pihaknya bakal konsisten menggelar aksi bersih-bersih sampah laut tersebut.
“Bulan Cinta Laut mengaktivasi nelayan untuk berperan aktif menjaga laut tetap sehat dengan mengambil sampah di laut,” kata Menteri KKP RI.
Ia lanjut menyampaikan Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut merupakan aksi tidak mencari ikan selama sebulan penuh dan sebagai gantinya para nelayan dikerahkan untuk mengangkut sampah dari laut. Sampah-sampah yang berhasil dikumpulkan para nelayan itu dipilah berdasarkan jenisnya dan ditimbang sehingga mereka mendapatkan bayaran/insentif dari pemerintah.
Sampah dari laut yang dikumpulkan oleh para nelayan itu selanjutnya diangkut ke tempat daur ulang untuk menjadi produk yang bernilai.
Skema itu, Trenggono menyebut, merupakan wujud ekonomi sirkular yang saat ini menjadi prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
“Proses ekonomi sirkular ini merupakan pendekatan bagi nelayan bahwa dengan mengumpulkan sampah di laut dapat juga menjadi mata pencaharian alternatif bagi nelayan yang tidak dapat melaut karena cuaca yang tidak baik,” kata Trenggono.
Sejauh ini, Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut digelar di 14 wilayah pesisir di Indonesia dan melibatkan 1.477 nelayan. Beberapa wilayah yang tergabung dalam
gerakan itu di antaranya di Banda Aceh, Medan, Padang, Tanjungpinang, Serang, Cirebon, Cilacap, Kubu Raya, Balikpapan, Kendari, Manado, Sorong, Badung, dan Merauke.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan menyambut baik gerakan nasional yang diinisiasi oleh KKP itu.
“(Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut) saya kira karya Pak Trenggono yang hebat. Jangan berhenti. Kita ini negara kepulauan di mana 75 persen wilayah kita adalah laut. Program-program (pengendalian sampah plastik) harus kita lakukan bahu-membahu,” kata Luhut saat menghadiri puncak acara Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut fi Bali mewakili Presiden RI Joki Widodo.
Ia menyampaikan aksi Kementerian Kelautan dan Perikanan itu merupakan bagian dari program pemerintah mengurangi 70 persen sampah plastik di laut pada 2025.
Pemerintah sejak 2018–2021 berhasil mengurangi 28,5 persen kebocoran sampah plastik di laut, Luhut menambahkan.
“Sampah plastik ini musuh bersama. Penanganannya pun harus dilakukan terintegrasi. Saya minta kita semua bergerak,” kata Luhut.
Oleh karena itu, ia meminta pemerintah daerah dan TNI Angkatan Laut turut aktif terlibat dalam gerakan mengangkut sampah dari laut dan mengurangi sampah dari darat agar tidak berakhir di laut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Jumlah sampah yang diangkut kemungkinan terus bertambah mengingat gerakan nasional itu bakal berlangsung sampai akhir Oktober 2022.
Oleh karena itu, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) RI Sakti Wahyu Trenggono pada puncak acara Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis, menyampaikan pihaknya bakal konsisten menggelar aksi bersih-bersih sampah laut tersebut.
“Bulan Cinta Laut mengaktivasi nelayan untuk berperan aktif menjaga laut tetap sehat dengan mengambil sampah di laut,” kata Menteri KKP RI.
Ia lanjut menyampaikan Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut merupakan aksi tidak mencari ikan selama sebulan penuh dan sebagai gantinya para nelayan dikerahkan untuk mengangkut sampah dari laut. Sampah-sampah yang berhasil dikumpulkan para nelayan itu dipilah berdasarkan jenisnya dan ditimbang sehingga mereka mendapatkan bayaran/insentif dari pemerintah.
Sampah dari laut yang dikumpulkan oleh para nelayan itu selanjutnya diangkut ke tempat daur ulang untuk menjadi produk yang bernilai.
Skema itu, Trenggono menyebut, merupakan wujud ekonomi sirkular yang saat ini menjadi prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
“Proses ekonomi sirkular ini merupakan pendekatan bagi nelayan bahwa dengan mengumpulkan sampah di laut dapat juga menjadi mata pencaharian alternatif bagi nelayan yang tidak dapat melaut karena cuaca yang tidak baik,” kata Trenggono.
Sejauh ini, Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut digelar di 14 wilayah pesisir di Indonesia dan melibatkan 1.477 nelayan. Beberapa wilayah yang tergabung dalam
gerakan itu di antaranya di Banda Aceh, Medan, Padang, Tanjungpinang, Serang, Cirebon, Cilacap, Kubu Raya, Balikpapan, Kendari, Manado, Sorong, Badung, dan Merauke.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan menyambut baik gerakan nasional yang diinisiasi oleh KKP itu.
“(Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut) saya kira karya Pak Trenggono yang hebat. Jangan berhenti. Kita ini negara kepulauan di mana 75 persen wilayah kita adalah laut. Program-program (pengendalian sampah plastik) harus kita lakukan bahu-membahu,” kata Luhut saat menghadiri puncak acara Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut fi Bali mewakili Presiden RI Joki Widodo.
Ia menyampaikan aksi Kementerian Kelautan dan Perikanan itu merupakan bagian dari program pemerintah mengurangi 70 persen sampah plastik di laut pada 2025.
Pemerintah sejak 2018–2021 berhasil mengurangi 28,5 persen kebocoran sampah plastik di laut, Luhut menambahkan.
“Sampah plastik ini musuh bersama. Penanganannya pun harus dilakukan terintegrasi. Saya minta kita semua bergerak,” kata Luhut.
Oleh karena itu, ia meminta pemerintah daerah dan TNI Angkatan Laut turut aktif terlibat dalam gerakan mengangkut sampah dari laut dan mengurangi sampah dari darat agar tidak berakhir di laut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022