Pemerintah Kota Denpasar, Bali, meminta peran Bapak Angkat Kebersihan Desa/Kelurahan dari sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) agar ditingkatkan sebagai langkah mitigasi bencana.
"Langkah mitigasi bencana yang dimaksud yakni dengan melakukan aksi kebersihan drainase hingga kegiatan kebersihan lingkungan lainnya," kata Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara dalam Rakor Manajemen Kesiapsiagaan Bencana di Denpasar, Jumat.
Apalagi, ujar dia, menjelang pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia pada November 2022 serta prediksi BMKG terjadinya curah hujan yang cukup tinggi pada pelaksanaan kegiatan tersebut.
"Oleh karena itu, perlu ditingkatkan kembali kegiatan kebersihan drainase yang ada," ucap Jaya Negara.
Mengenai peringatan dari BMKG terkait bencana hidrometeorologi, menurut dia, harus diikuti dengan peningkatan manajemen kesiapsiagaan bencana yakni terkait manajemen risiko, darurat bencana, dan pemulihan darurat pascabencana.
"Kita tingkatkan manajemen kesiapsiagaan dalam pemanfaatan teknologi hingga peningkatan sarana prasarana petugas di lapangan saat melakukan penanganan bencana," ujarnya menambahkan.
Kepala Kejaksaan Negeri Denpasar Rudy Hartono yang mengikuti rakor mengatakan terkait sarana prasarana penunjang, baik ambulans, alat sedot air, maupun prasarana lain harus dipastikan dalam kondisi baik serta wajib dilakukan simulasi kegawatdaruratan.
"Langkah mitigasi bencana juga dibarengi dengan koordinasi dan komunikasi dengan melibatkan aparat dari tingkat kelurahan/desa serta TNI dan Polri," katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar Ida Bagus Joni Ariwibawa menyampaikan bahwa bencana alam yang berpotensi terjadi di Kota Denpasar yakni banjir, cuaca ekstrem, gelombang pasang, dan tanah longsor.
Menurut dia, telah disiapkan beberapa pos untuk penanganan bencana yakni Pos Induk, Pos Juanda, Pos Cokro, Pos Mahendradata, Pos Sewaka Dharma, Pos PMI, serta puskesmas. Sementara Balawista terdapat di tiga pos yakni Pos Matahari Terbit, Pos Segara Ayu, dan Pos Serangan.
Prasarana penanggulangan bencana di Kota Denpasar yakni 10 unit mobil pemadam kebakaran, 5 unit mobil ambulans, chainsaw 8 unit, stik ular 8 buah, pompa air 8 unit, rubber boat 4 unit, sekoci 1 unit, tenda pengungsi 1 unit, dan tenda keluarga 4 unit.
Selain itu, Dinas Sosial juga menyiapkan dapur umum yang sewaktu-waktu dapat digerakkan untuk membantu masyarakat yang mengalami bencana.
Rakor tersebut juga dihadiri Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana, Forkopimda, dan pimpinan OPD.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Langkah mitigasi bencana yang dimaksud yakni dengan melakukan aksi kebersihan drainase hingga kegiatan kebersihan lingkungan lainnya," kata Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara dalam Rakor Manajemen Kesiapsiagaan Bencana di Denpasar, Jumat.
Apalagi, ujar dia, menjelang pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia pada November 2022 serta prediksi BMKG terjadinya curah hujan yang cukup tinggi pada pelaksanaan kegiatan tersebut.
"Oleh karena itu, perlu ditingkatkan kembali kegiatan kebersihan drainase yang ada," ucap Jaya Negara.
Mengenai peringatan dari BMKG terkait bencana hidrometeorologi, menurut dia, harus diikuti dengan peningkatan manajemen kesiapsiagaan bencana yakni terkait manajemen risiko, darurat bencana, dan pemulihan darurat pascabencana.
"Kita tingkatkan manajemen kesiapsiagaan dalam pemanfaatan teknologi hingga peningkatan sarana prasarana petugas di lapangan saat melakukan penanganan bencana," ujarnya menambahkan.
Kepala Kejaksaan Negeri Denpasar Rudy Hartono yang mengikuti rakor mengatakan terkait sarana prasarana penunjang, baik ambulans, alat sedot air, maupun prasarana lain harus dipastikan dalam kondisi baik serta wajib dilakukan simulasi kegawatdaruratan.
"Langkah mitigasi bencana juga dibarengi dengan koordinasi dan komunikasi dengan melibatkan aparat dari tingkat kelurahan/desa serta TNI dan Polri," katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar Ida Bagus Joni Ariwibawa menyampaikan bahwa bencana alam yang berpotensi terjadi di Kota Denpasar yakni banjir, cuaca ekstrem, gelombang pasang, dan tanah longsor.
Menurut dia, telah disiapkan beberapa pos untuk penanganan bencana yakni Pos Induk, Pos Juanda, Pos Cokro, Pos Mahendradata, Pos Sewaka Dharma, Pos PMI, serta puskesmas. Sementara Balawista terdapat di tiga pos yakni Pos Matahari Terbit, Pos Segara Ayu, dan Pos Serangan.
Prasarana penanggulangan bencana di Kota Denpasar yakni 10 unit mobil pemadam kebakaran, 5 unit mobil ambulans, chainsaw 8 unit, stik ular 8 buah, pompa air 8 unit, rubber boat 4 unit, sekoci 1 unit, tenda pengungsi 1 unit, dan tenda keluarga 4 unit.
Selain itu, Dinas Sosial juga menyiapkan dapur umum yang sewaktu-waktu dapat digerakkan untuk membantu masyarakat yang mengalami bencana.
Rakor tersebut juga dihadiri Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana, Forkopimda, dan pimpinan OPD.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022