Jakarta (Antara Bali) - Salah satu perusahaan konstruksi asal Indonesia diminta untuk membangun gedung parlemen untuk 53 negara Afrika dengan potensi transaksi senilai dua miliar dolar AS.
       
"Saya belum bisa mengatakan lebih jauh karena negosiasinya sedang berjalan, tapi mudah-mudahan kontraknya bisa terealisasi dalam beberapa hari," kata Direktur Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami saat memberikan keterangan pers tentang Trade Expo Indonesia (TEI) 2012 di Jakarta, Sabtu.
       
Namun Gusmardi mengatakan dirinya telah bertemu dengan pihak Afrika Selatan yang mengkoordinir rencana pembangunan gedung parlemen di seluruh Afrika itu dalam kurun waktu empat tahun ke depan.
      
"Pihak Afrika Selatan sudah siap, nilai kontraknya bisa saja berkurang atau bertambah sesuai kesepakatan, mudah-mudahan segera terealisasi," kata Gusmardi.
       
Gusmardi mengatakan ada sekitar 53 negara Afrika yang saat ini membutuhkan gedung parlemen baru, dengan perkiraan biaya pembangunan berkisar 3,5-5 juta dolar AS per unit gedung.(*/M038/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012