Jakarta (Antara Bali) - PT PLN Persero berhasil memperoleh pendanaan sebesar 1 miliar dolar AS dari penjualan obligasi berjangka waktu 30 tahun.
Penawaran obligasi ini dilakukan dengan strategi eksekusi "intraday" dalam serangkaian pertemuan investor global di Asia, Eropa dan Amerika.
"Obligasi ini tanpa jaminan. Transaksi ini menandai kembalinya PLN ke pasar modal internasional menyusul penerbitan obligasi sebesar 1 miliar dolar AS dengan kupon 5,500 persen yang diterbitkan pada bulan November 2011," kata Direktur Utama PLN Nur Pamudji dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, obligasi ini merupakan surat utang pertama PLN dengan tenor 30 tahun yang diterbitkan dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Obligasi tersebut memiliki kupon 5,25 persen dengan tenor 30 tahun, jatuh tempo pada Oktober 2042. Diterbitkan dengan harga 98,514 persen atau "yield" sekitar 5,35 persen per tahun.
"Penawaran transaksi obligasi PLN kali ini diterima dengan baik oleh para investor global. Pesanan dengan total nilai sekitar 11,5 miliar dolar AS dari lebih 380 investor," ujarnya.
Diakuinya, transaksi obligasi ini mencatatkan rekor kupon terendah baru bagi PLN untuk sebuah penawaran obligasi di pasar modal internasional. PLN berusaha untuk memanfaatkan perolehan dana dengan tingkat bunga tetap berjangka panjang untuk belanja modal dan tujuan-tujuan umum perusahaan.(*/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Penawaran obligasi ini dilakukan dengan strategi eksekusi "intraday" dalam serangkaian pertemuan investor global di Asia, Eropa dan Amerika.
"Obligasi ini tanpa jaminan. Transaksi ini menandai kembalinya PLN ke pasar modal internasional menyusul penerbitan obligasi sebesar 1 miliar dolar AS dengan kupon 5,500 persen yang diterbitkan pada bulan November 2011," kata Direktur Utama PLN Nur Pamudji dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, obligasi ini merupakan surat utang pertama PLN dengan tenor 30 tahun yang diterbitkan dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Obligasi tersebut memiliki kupon 5,25 persen dengan tenor 30 tahun, jatuh tempo pada Oktober 2042. Diterbitkan dengan harga 98,514 persen atau "yield" sekitar 5,35 persen per tahun.
"Penawaran transaksi obligasi PLN kali ini diterima dengan baik oleh para investor global. Pesanan dengan total nilai sekitar 11,5 miliar dolar AS dari lebih 380 investor," ujarnya.
Diakuinya, transaksi obligasi ini mencatatkan rekor kupon terendah baru bagi PLN untuk sebuah penawaran obligasi di pasar modal internasional. PLN berusaha untuk memanfaatkan perolehan dana dengan tingkat bunga tetap berjangka panjang untuk belanja modal dan tujuan-tujuan umum perusahaan.(*/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012