Negara (Antara Bali) - Pasar yang dibangun PNPM Mandiri di Desa Tuwed, Kabupaten Jembrana pada tahun 2009 dengan dana Rp62.689.000 terancam mangkrak, setelah pedagang tidak mau menempati kios di pasar tersebut karena sepi pembeli.
"Pedagang di pasar itu memang satu persatu pergi karena sepi pembeli, tapi kami terus berusaha agar tetap ada pedagang yang berjualan di areal tersebut," kata Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Tuwed, Ketut Toya saat dikonfirmasi wartawan, Rabu.
Ia mengaku, pihaknya sangat berkepentingan agar pasar itu tetap hidup karena potensial menjadi lumbung pendapatan asli desa.
Pantauan di lokasi, dari deretan kios yang dibangun di atas tanah seluas 3 are ini, sama sekali tidak ada pedagang.
Salah seorang warga dekat pasar mengatakan, sudah sekitar tiga tahun terakhir, pedagang di pasar itu tidak ada lagi.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Pedagang di pasar itu memang satu persatu pergi karena sepi pembeli, tapi kami terus berusaha agar tetap ada pedagang yang berjualan di areal tersebut," kata Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Tuwed, Ketut Toya saat dikonfirmasi wartawan, Rabu.
Ia mengaku, pihaknya sangat berkepentingan agar pasar itu tetap hidup karena potensial menjadi lumbung pendapatan asli desa.
Pantauan di lokasi, dari deretan kios yang dibangun di atas tanah seluas 3 are ini, sama sekali tidak ada pedagang.
Salah seorang warga dekat pasar mengatakan, sudah sekitar tiga tahun terakhir, pedagang di pasar itu tidak ada lagi.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012