Denpasar (Antara Bali) - Dinas Sosial Provinsi Bali memberikan bantuan modal kerja guna mengembangkan usaha ekonomi produktif kepada 70 wanita yang mengalami rawan sosial ekonomi dalam tahun 2009.
"Mereka sebelumnya diberikan pelatihan keterampilan dengan harapan mampu memanfaatkan kemudahan yang diberikan dalam memberdayakan ekonomi mereka," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali Drs Nyoman Puasha Aryana MSi di Denpasar Sabtu.
Ia mengatakan, latihan keterampilan tersebut disesuaikan dengan minat dan bakat serta bantuan peralatan untuk mengembangkan kegiatan ekonomi produktif.
Semua itu diharapkan mampu meningkatkan pendapatan dan tingkat kesejahteraan mereka yang lebih baik.
Puasha Aryana menjelaskan, bantuan modal kerja yang diberikan antara lain peralatan membuat kue, parut kelapa dan peralatan lainnya dalam kepentingan mengembangkan usaha skala rumah tangga.
Ke-70 ibu rumah tangga yang memperoleh bantuan tersebut diharapkan mampu memanfaatkan untuk mengembangkan usaha skala rumah tangga.
Selain bantuan peralatan dan latihan keterampilan, masing-masing juga diberikan modal kerja sebagai awal merintis usaha mandiri.
Upaya pemberdayaan rawan sosial ekonomi tersebut mendapat dukungan dana dari APBD Bali yang dipadukan dengan kucuran dana pemerintah pusat lewat Departemen sosial.
Dalam menangani permasalahan sosial di Bali, Selain memberdayakan perempuan rawan sosial ekonomi, juga menggarap 415 kepala keluarga (KK) miskin untuk diberdayakan menjadi keluarga mandiri.
Upaya tersebut dengan memanfaatkan potensi dan kemampuan yang dimiliki dengan sentuhan modal kerja.
Warga yang menekuni usaha industri kecil dan kerajinan rumah tangga dibantu modal kerja dan pemasaran produksi. Bagi yang ingin mengembangkan ternak babi dibantu bibitnya serta usaha-usaha produktif lainnya yang mampu meningkatkan pendapatan keluarga, harap Puasha Aryana. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2009