Oleh Anwar Maga
Mataram (Antara Bali) - Jumat (12/10) pukul 11.45 Wita, pesawat AirAsia jenis Airbus A 330 dengan nomor penerbangan AK 1408 yang mengangkut 180 orang penumpang dalam penerbangan perdana Kuala Lumpur - Lombok mendarat mulus di Bandara Internasional Lombok (BIL).
Pesawat itu lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur pukul 08.35 waktu Malaysia, dengan lama penerbangan tiga jam 10 menit.
Dari perut pesawat, sejumlah Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Ridwan Syah, dan Ketua Komisi III DPRD NTB Suharto dan anggota komisi Najamudin, serta Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB Awanadhi Aswinaba, melangkah pelan menuruni anak tangga disertai senyum sumringah.
CEO AirAsia Malaysia Aireen Omar yang juga ikut dalam penerbangan perdana itu, juga terlihat senyum disertai lambaian tangan ke arah rombongan penjemput di Apron 2 Bandara Lombok.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB H Lalu Gita Aryadi, dan sejumlah pejabat Pemprov NTB dan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, juga tersenyum dalam momentum penyambutan rombongan penerbangan dari Malaysia itu.
Wacana penerbangan langsung dari Kuala Lumpur ke Lombok dan sebaliknya, yang diperjuangkan semenjak Bandara Lombok beroperasi 1 Oktober 2011 untuk kemudahan pemberangkatan dan pemulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan kepentingan pariwisata, telah terwujud.
Rute penerbangan Kuala Lumpur-Lombok itu merupakan rute baru, sehingga manajemen AirAsia mengawali momentum bersejarah itu acara pelepasan dari Terminal Low Cost Carrier (LCCT) Malaysia.
CEO AirAsia Malaysia Aireen Omar mengatakan, rute penerbangan Kuala Lumpur-Lombok itu merupakan rute baru dan menjadi bagian dari 15 rute AirAsia dari Malaysia menuju Indonesia.
Secara keseluruhan terdapat 17 rute penerbangan AirAsia dari Malaysia, dan sebanyak 15 rute diantaranya bertolak dari Kuala Lumpur ke sejumlah bandara di Indonesia, dan masing-masing satu rute dari Penang dan Kota Kinabalu.
"Ini rute terbaru AirAsia ke Indonesia, dan kami berupaya maksimal untuk memperkenalkan Lombok kepada masyarakat dunia. Kami sangat senang melihat antusiame yang luar biasa," ujarnya.
Dimata manajemen AirAsia, Indonesia menjanjikan peluang bisnis yang sangat potensial dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Mereka meyakini industri penerbangan di Indonesia akan terus berkembang seiring dengan peningkatan daya beli masyarakat.
Aireen menyebut, sejauh ini sudah lebih dari 10 juta penumpang tujuan Indonesia yang dilayani AirAsia, dan jumlah itu akan terus bertambah setelah membuka rute baru Kuala Lumpur-Lombok.
"Untuk rute baru ini, terlayani tiga kali seminggu yakni setiap Rabu, Jumat dan Minggu. AirAsia akan angkut banyak orang ke Lombok, selain ke Thailand, Singapura dan negara lainnya. Ke depan diupayakan setiap hari," ujarnya.
Wanita berparas elok itu optimistis, rute penerbangan Kuala Lumpur-Lombok akan memudahkan pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal NTB untuk bekerja di Malaysia.
NTB merupakan daerah pengirim TKI ke Malaysia dalam jumlah banyak. Setahun dapat mencapai 58 ribu hingga 60 ribu orang.
Dengan penerbangan langsung itu, diyakini jumlah warga NTB yang bekerja di Malaysia, atau sekadar bepergian sebagai wisatawan, semakin banyak. Demikian pula, warga Malaysia atau wisatawan yang ada di Malaysia makin mudah bepergian ke Lombok.
Apalagi, manajemen AirAsia dan Pemprov NTB telah menyepakati mekanisme pemanfaatan dana pemasaran (market fund) sebesar Rp300 juta untuk pembiayaan promosi pariwisata melalui maskapai penerbangan.
Kesepakatan itu dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani perwakilan ke dua belah pihak, setelah "landing" perdana pesawat AirAsia di BIL, Jumat (12/10). MoU itu ditandatangani Wakil Gubernur NTB H Badrul dan CEO AirAsia Malaysia Aireen Omar.
Pemprov NTB menyediakan anggaran sebesar Rp300 juta untuk pembiayaan promosi pariwisata selama enam bulan, sedangkan AirAsia mempromosikan potensi pariwisata antara lain melalui travel magazine, baliho, billboard, online advertising, sosial network, SMS broadcasting dan media lainnya.
Pascapenandatanganan MoU itu, Aireen menyakini akan makin banyak TKI NTB yang ke Malaysia, dan wisatawan dari negara yang disinggahi AirAsia semakin banyak yang berwisata di Lombok, dan daerah lainnya di NTB.
"Akan ada banyak orang yang datang ke Lombok yang diangkut AirAsia, baik langsung dari Kuala Lumpur, maupun Singapura, Jepang, Thailand, Australia dan negara lainnya. Kami akan bantu promosi NTB," ujar Aireen.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Mataram (Antara Bali) - Jumat (12/10) pukul 11.45 Wita, pesawat AirAsia jenis Airbus A 330 dengan nomor penerbangan AK 1408 yang mengangkut 180 orang penumpang dalam penerbangan perdana Kuala Lumpur - Lombok mendarat mulus di Bandara Internasional Lombok (BIL).
Pesawat itu lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur pukul 08.35 waktu Malaysia, dengan lama penerbangan tiga jam 10 menit.
Dari perut pesawat, sejumlah Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Ridwan Syah, dan Ketua Komisi III DPRD NTB Suharto dan anggota komisi Najamudin, serta Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB Awanadhi Aswinaba, melangkah pelan menuruni anak tangga disertai senyum sumringah.
CEO AirAsia Malaysia Aireen Omar yang juga ikut dalam penerbangan perdana itu, juga terlihat senyum disertai lambaian tangan ke arah rombongan penjemput di Apron 2 Bandara Lombok.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB H Lalu Gita Aryadi, dan sejumlah pejabat Pemprov NTB dan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, juga tersenyum dalam momentum penyambutan rombongan penerbangan dari Malaysia itu.
Wacana penerbangan langsung dari Kuala Lumpur ke Lombok dan sebaliknya, yang diperjuangkan semenjak Bandara Lombok beroperasi 1 Oktober 2011 untuk kemudahan pemberangkatan dan pemulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan kepentingan pariwisata, telah terwujud.
Rute penerbangan Kuala Lumpur-Lombok itu merupakan rute baru, sehingga manajemen AirAsia mengawali momentum bersejarah itu acara pelepasan dari Terminal Low Cost Carrier (LCCT) Malaysia.
CEO AirAsia Malaysia Aireen Omar mengatakan, rute penerbangan Kuala Lumpur-Lombok itu merupakan rute baru dan menjadi bagian dari 15 rute AirAsia dari Malaysia menuju Indonesia.
Secara keseluruhan terdapat 17 rute penerbangan AirAsia dari Malaysia, dan sebanyak 15 rute diantaranya bertolak dari Kuala Lumpur ke sejumlah bandara di Indonesia, dan masing-masing satu rute dari Penang dan Kota Kinabalu.
"Ini rute terbaru AirAsia ke Indonesia, dan kami berupaya maksimal untuk memperkenalkan Lombok kepada masyarakat dunia. Kami sangat senang melihat antusiame yang luar biasa," ujarnya.
Dimata manajemen AirAsia, Indonesia menjanjikan peluang bisnis yang sangat potensial dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Mereka meyakini industri penerbangan di Indonesia akan terus berkembang seiring dengan peningkatan daya beli masyarakat.
Aireen menyebut, sejauh ini sudah lebih dari 10 juta penumpang tujuan Indonesia yang dilayani AirAsia, dan jumlah itu akan terus bertambah setelah membuka rute baru Kuala Lumpur-Lombok.
"Untuk rute baru ini, terlayani tiga kali seminggu yakni setiap Rabu, Jumat dan Minggu. AirAsia akan angkut banyak orang ke Lombok, selain ke Thailand, Singapura dan negara lainnya. Ke depan diupayakan setiap hari," ujarnya.
Wanita berparas elok itu optimistis, rute penerbangan Kuala Lumpur-Lombok akan memudahkan pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal NTB untuk bekerja di Malaysia.
NTB merupakan daerah pengirim TKI ke Malaysia dalam jumlah banyak. Setahun dapat mencapai 58 ribu hingga 60 ribu orang.
Dengan penerbangan langsung itu, diyakini jumlah warga NTB yang bekerja di Malaysia, atau sekadar bepergian sebagai wisatawan, semakin banyak. Demikian pula, warga Malaysia atau wisatawan yang ada di Malaysia makin mudah bepergian ke Lombok.
Apalagi, manajemen AirAsia dan Pemprov NTB telah menyepakati mekanisme pemanfaatan dana pemasaran (market fund) sebesar Rp300 juta untuk pembiayaan promosi pariwisata melalui maskapai penerbangan.
Kesepakatan itu dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani perwakilan ke dua belah pihak, setelah "landing" perdana pesawat AirAsia di BIL, Jumat (12/10). MoU itu ditandatangani Wakil Gubernur NTB H Badrul dan CEO AirAsia Malaysia Aireen Omar.
Pemprov NTB menyediakan anggaran sebesar Rp300 juta untuk pembiayaan promosi pariwisata selama enam bulan, sedangkan AirAsia mempromosikan potensi pariwisata antara lain melalui travel magazine, baliho, billboard, online advertising, sosial network, SMS broadcasting dan media lainnya.
Pascapenandatanganan MoU itu, Aireen menyakini akan makin banyak TKI NTB yang ke Malaysia, dan wisatawan dari negara yang disinggahi AirAsia semakin banyak yang berwisata di Lombok, dan daerah lainnya di NTB.
"Akan ada banyak orang yang datang ke Lombok yang diangkut AirAsia, baik langsung dari Kuala Lumpur, maupun Singapura, Jepang, Thailand, Australia dan negara lainnya. Kami akan bantu promosi NTB," ujar Aireen.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012