Gubernur Bali I Wayan Koster menekankan pentingnya pelestarian budaya lokal, salah satunya melalui penampilan di ruang-ruang publik.

Ia menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan pada pawai budaya serangkaian HUT Ke-127 Kota Negara di Kabupaten Jembrana, Kamis (18/8) sore.

"Pawai budaya ini sebagai salah satu upaya memperkuat adat istiadat, seni budaya serta kearifan lokal Bali. Nilai-nilai seni dan budaya sudah terbukti membawa nama harum bagi Bali ke seluruh dunia, sekaligus memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat Bali," katanya.

Dengan nilai seni dan budaya itu, katanya, masyarakat Bali bisa terus survive, sehingga tidak ada pilihan selain memperkuat adat budaya warisan dari leluhur.

Bali, katanya, tidak memiliki tambang seperti beberapa daerah lain, tapi Bali memiliki budaya yang diakui oleh dunia dan terbukti bisa menjadi penggerak ekonomi daerah ini sama dengan daerah penghasil tambang.

"Hal ini yang membedakan kita dengan daerah lain yaitu kita memiliki seni dan budaya. Sisi unik ini yang harus membuat kita bangga sebagai orang Bali," katanya.

Baca juga: Klungkung jadi tuan rumah Festival Adat Budaya Nusantara I

Di sisi lain tanpa mengganggu adat istiadat dan budaya yang sudah ada, menurutnya, pembangunan infrastruktur modern juga dilakukan di Bali, salah satunya pembangunan jalan tol.

Pembangunan jalan tol itu, katanya, akan membuat Kabupaten Jembrana mengalami lompatan kemajuan yang besar di masa yang akan datang, khususnya dari sisi ekonomi.

"Ground breaking jalan tol akan segera dilakukan. Infrastruktur jalan ini akan membawa perkembangan kemajuan yang luar biasa bagi Kabupaten Jembrana," katanya.

Ia mengungkapkan, saat ini seluruh pihak terkait sedang bekerja keras agar tahapan pembangunan jalan tol selesai tepat waktu.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan, pawai budaya dengan tema jagat kerthi  yang memiliki makna memuliakan alam sebagai sumber kehidupan dan kebahagiaan ini diikuti 2000 seniman.

"Kepada seluruh pihak termasuk BUMN dan pengusaha yang sudah membantu pawai budaya ini, kami Pemerintah Kabupaten Jembrana menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya. Pelestarian dan pengenalan budaya lewat pawai ini akan rutin kami selengggarakan," katanya.

Baca juga: Ubud jadi kota terbaik di dunia berkat lestarikan adat-alam

Selain budaya-budaya lokal Kabupaten Jembrana, turut hadir perwakilan dari Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur.

Rute pawai mengambil jalan sentral di tengah Kota Negara yang dipadati ribuan penonton, setelah dua tahun acara sejenis tidak bisa diselenggarakan karena pandemi COVID-19.

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022