Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, untuk mentransformasikan mahasiswanya pada era disrupsi teknologi saat ini.

"Undiksha harus mampu mengikuti ritme perubahan teknologi yang begitu cepat. Salah satu pendekatan yang dilakukan adalah dengan mentransformasikan mahasiswanya," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemdikbudristek Prof. Ir. Nizam, Ph.D, dalam keterangan tertulis Undiksha yang diterima, Senin.

Saat menghadiri Focus Grup Disscussion (FGD) Undiksha (6/8), ia menjelaskan Kementerian telah mengakomodasi transformasi mahasiswa itu melalui kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang saat ini sudah mulai diterapkkan oleh perguruan tinggi di Tanah Air.

"Jika mahasiswanya telah mengalami transformasi, jadi mau tidak mau perguruan tinggi akan tertransformasi yang dimulai dengan adanya program kampus merdeka merdeka belajar," ungkapnya.

Baca juga: Undiksha Singaraja ajak guru adaptif hadapi perubahan

Dalam kesempatan yang sama, Staf Khusus Wakil Presiden RI Bidang Reformasi Birokrasi Prof. Drs. H. Mohamad Nasir, Ph.D. menjelaskan bahwa perguruan tinggi harus melakukan perubahan yang lebih cepat.

Ia menilai perlu ada gerakan bersama dari perguruan tinggi untuk melakukan perubahan, termasuk perubahan pada aspek pembelajaran yang harus merujuk pada kebutuhan pasar. Artinya, lulusan perguruan tinggi nantinya dapat terarah dan mampu menghadapi persaingan.

"Dunia sudah berubah. Jangan perguruan tinggi tetap (tidak berubah, red). Maka dari itu, metodologi sistem yang ada dalam pembelajaran harus dirubah sesuai kebutuhan pasar," jelas pria yang pernah menjabat sebagai Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi itu.

Sementara itu, Staf Dosen Universitas Gadjah Mada Prof. Ainun Na'im, Ph.D yang juga sempat menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini menyampaikan perguruan tinggi harus melakukan perubahan dalam menghadapi masa disrupsi, baik itu menyangkut birokrasi maupun pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

"Bagaimana dia mendidik, meneliti, mengabdi masyarakat itu harus berubah sesuai dengan tantangan zaman khususnya terkait dengan revolusi industri 4.0," terangnya.

Baca juga: Undiksha Singaraja-Bali raih dua emas pada "I3O"

Sementara itu, Undiksha sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia sudah melakukan langkah-langkah strategis menghadapi era disrupsi. Tidak hanya dengan memaksimalkan implementasi MBKM dalam rangka memberikan pengalaman lebih luas bagi mahasiswa, tetapi juga mempersiapkan kurikulum yang relevan.

Undiksha menginginkan para lulusan memiliki sikap kritis, kreatif, kolaboratif, dan berkarakter. Hal ini sering ditekankan oleh Rektor, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd. Peningkatan kualitas juga dilakukan Undiksha dalam birokrasi dengan penguatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki.

FGD ini diikuti oleh sejumlah Rektor dan Wakil Rektor perguruan tinggi negeri yang berstatus sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), pimpinan sejumlah perguruan tinggi di Bali, dan pimpinan fakultas/pascasarjana Undiksha.

Pewarta: IMBA Purnomo

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022