London (Antara Bali) - Indonesia dan Jerman sepakat untuk melakukan penguatan kerja sama dalam rangka mengisi kemitraan komprehensif Indonesia-Jerman di bidang kehutanan sebagai tindak lanjut kunjungan Kanselir Merkel ke Indonesia Juli lalu.
Hal itu terungkap dari kunjungan Menteri Kehutanan RI, Zulkifli Hasan ke Jerman selama dua hari dalam rangka peningkatan kerjasama kehutanan Indonesia-Jerman yang telah berlangsung selama 45 tahun, demikian Counsellor Pensosbud KBRI Berlin, Ayodhia Kalake kepada ANTARA London, Rabu.
Dalam kunjungan kerja ke Jerman Menteri Kehutanan RI, Zulkifli Hasan menjadi pembicara utama dalam roundtable discussion dengan pemangku kepentingan di Jerman yang diadakan KBRI Berlin di Bonn dihadiri sekitar 50 peserta dari kalangan pemerintah Jerman, peneliti, LSM, akademisi, media, kalangan bisnis, dan mahasiswa Indonesia di Jerman.
Dialog dibuka secara resmi Dubes RI Berlin, Dr. Eddy Pratomo yang berlangsung secara interaktif dalam mengupas berbagai isu kehutanan terkini di Indonesia seperti masalah moratorium izin konversi hutan alam dan lahan gambut, Demonstration Activity REDD+, konflik lahan, penyelesaian tata ruang.
Dalam dialog juga dibahas masalah System Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) dan negosiasi dengan Uni Eropa terkait Voluntary Parnertship Agreement (VPA) dan EU Trade Regulation 2013, pemberantasan illegal logging, program penanaman 1 milyar pohon, dan tata kelola kehutanan.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Zulkifli Hasan melakukan pembicaraan bilateral dengan Wakil Menteri Pertanian, Pangan dan Perlindungan Konsumen Republik Federal Jerman, Peter Bleser.
Pada pertemuan itu disepakati kedua negara akan melakukan penguatan kerja sama dalam rangka mengisi kemitraan komprehensif Indonesia-Jerman di bidang kehutanan sebagai tindak lanjut kunjungan Kanselir Merkel ke Indonesia Juli lalu, melalui Forest and Climate Change Programme (FORCLIME) yang telah berjalan, termasuk implementasi REDD Plus.(*/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Hal itu terungkap dari kunjungan Menteri Kehutanan RI, Zulkifli Hasan ke Jerman selama dua hari dalam rangka peningkatan kerjasama kehutanan Indonesia-Jerman yang telah berlangsung selama 45 tahun, demikian Counsellor Pensosbud KBRI Berlin, Ayodhia Kalake kepada ANTARA London, Rabu.
Dalam kunjungan kerja ke Jerman Menteri Kehutanan RI, Zulkifli Hasan menjadi pembicara utama dalam roundtable discussion dengan pemangku kepentingan di Jerman yang diadakan KBRI Berlin di Bonn dihadiri sekitar 50 peserta dari kalangan pemerintah Jerman, peneliti, LSM, akademisi, media, kalangan bisnis, dan mahasiswa Indonesia di Jerman.
Dialog dibuka secara resmi Dubes RI Berlin, Dr. Eddy Pratomo yang berlangsung secara interaktif dalam mengupas berbagai isu kehutanan terkini di Indonesia seperti masalah moratorium izin konversi hutan alam dan lahan gambut, Demonstration Activity REDD+, konflik lahan, penyelesaian tata ruang.
Dalam dialog juga dibahas masalah System Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) dan negosiasi dengan Uni Eropa terkait Voluntary Parnertship Agreement (VPA) dan EU Trade Regulation 2013, pemberantasan illegal logging, program penanaman 1 milyar pohon, dan tata kelola kehutanan.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Zulkifli Hasan melakukan pembicaraan bilateral dengan Wakil Menteri Pertanian, Pangan dan Perlindungan Konsumen Republik Federal Jerman, Peter Bleser.
Pada pertemuan itu disepakati kedua negara akan melakukan penguatan kerja sama dalam rangka mengisi kemitraan komprehensif Indonesia-Jerman di bidang kehutanan sebagai tindak lanjut kunjungan Kanselir Merkel ke Indonesia Juli lalu, melalui Forest and Climate Change Programme (FORCLIME) yang telah berjalan, termasuk implementasi REDD Plus.(*/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012