Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri mengharapkan ISI (Institut Seni Indonesia) Denpasar bisa mengembangkan kebudayaan Bali seperti budaya K-Pop yang mendunia.
"Waktu itu ketika saya mengatakan saya mengenal K-Pop BTS (Grup vokal Bangtan Boys), itu sangat terkenal dan go internasional. Mereka mendapatkan tepukan luar biasa dan saya teringat Bali, apakah kita tidak bisa seperti itu," katanya saat menerima penghargaan ISI Denpasar secara daring di Denpasar, Kamis.
Satu-satunya presiden perempuan di Indonesia itu mengatakan bahwa sesungguhnya Bali memiliki potensi yang sama, pun juga modal yang besar dalam urusan kebudayaan.
"Seharusnya kita pun bisa menggagas hal yang sama, karena sebetulnya gerakan-gerakan yang dilakukan oleh BTS atau K-Pop itu sebenarnya diambil dari gerak tari yang tradisional sekali di Korea," ujar putri presiden Indonesia yang pertama tersebut.
Baca juga: Megawati dapat anugerah Bali-Bhuwana Mahottama Nugraha ISI Denpasar
Hal ini diketahui Megawati ketika dirinya menerima penghormatan Honorary Chair Professor dari Seoul Institute of the Arts, di mana institusi tersebut memiliki peran penting terhadap pengembangan kebudayaan Korea Selatan, hingga akhirnya dikemas dan menjadi kebudayaan yang terkenal di dunia internasional.
"Yang saya perhatikan itu ada grup tari yang terkenal, semoga hari ini bisa menginspirasi seperti apa seharusnya kita menggerakkan seni budaya yang kita punya," kata Megawati.
Dirinya berharap ke depan ISI Denpasar dapat melakukan berbagai upaya yang tepat untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya Indonesia.
Baca juga: Presiden tanda tangani Wall of Fame ISI Denpasar di atas kapal pinisi
Sementara itu, Presiden ke-5 RI tersebut menghadiri rangkaian Dies Natalis XIX ISI Denpasar sekaligus Festival Bali Padma Bhuwana II secara daring untuk memberikan orasi ilmiah bertajuk Indonesia Berkepribadian dalam Kebudayaan.
Megawati juga didaulat sebagai penerima penghargaan Bali Bhuwana Mahottama Nugraha, penghargaan tertinggi yang didasarkan pada pertimbangan bahwa Ketua Dewan Pembina Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini merupakan seorang ideolog Pancasila yang berkarakter, dengan memuliakan Bhinneka Tunggal Ika dalam pemajuan seni budaya Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Waktu itu ketika saya mengatakan saya mengenal K-Pop BTS (Grup vokal Bangtan Boys), itu sangat terkenal dan go internasional. Mereka mendapatkan tepukan luar biasa dan saya teringat Bali, apakah kita tidak bisa seperti itu," katanya saat menerima penghargaan ISI Denpasar secara daring di Denpasar, Kamis.
Satu-satunya presiden perempuan di Indonesia itu mengatakan bahwa sesungguhnya Bali memiliki potensi yang sama, pun juga modal yang besar dalam urusan kebudayaan.
"Seharusnya kita pun bisa menggagas hal yang sama, karena sebetulnya gerakan-gerakan yang dilakukan oleh BTS atau K-Pop itu sebenarnya diambil dari gerak tari yang tradisional sekali di Korea," ujar putri presiden Indonesia yang pertama tersebut.
Baca juga: Megawati dapat anugerah Bali-Bhuwana Mahottama Nugraha ISI Denpasar
Hal ini diketahui Megawati ketika dirinya menerima penghormatan Honorary Chair Professor dari Seoul Institute of the Arts, di mana institusi tersebut memiliki peran penting terhadap pengembangan kebudayaan Korea Selatan, hingga akhirnya dikemas dan menjadi kebudayaan yang terkenal di dunia internasional.
"Yang saya perhatikan itu ada grup tari yang terkenal, semoga hari ini bisa menginspirasi seperti apa seharusnya kita menggerakkan seni budaya yang kita punya," kata Megawati.
Dirinya berharap ke depan ISI Denpasar dapat melakukan berbagai upaya yang tepat untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya Indonesia.
Baca juga: Presiden tanda tangani Wall of Fame ISI Denpasar di atas kapal pinisi
Sementara itu, Presiden ke-5 RI tersebut menghadiri rangkaian Dies Natalis XIX ISI Denpasar sekaligus Festival Bali Padma Bhuwana II secara daring untuk memberikan orasi ilmiah bertajuk Indonesia Berkepribadian dalam Kebudayaan.
Megawati juga didaulat sebagai penerima penghargaan Bali Bhuwana Mahottama Nugraha, penghargaan tertinggi yang didasarkan pada pertimbangan bahwa Ketua Dewan Pembina Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini merupakan seorang ideolog Pancasila yang berkarakter, dengan memuliakan Bhinneka Tunggal Ika dalam pemajuan seni budaya Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022