Jakarta (Antara Bali) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera menyampaikan pernyataan terkait polemik Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (8/10).
Menurut Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana, dalam siaran pers yang diterima ANTARA, Sabtu petang, Presiden memutuskan untuk segera memberikan pernyataan setelah mendapatkan berbagai masukan terkait masalah tersebut.
Ia mengungkapkan, dirinya telah dipanggil untuk menjelaskan kejadian pada Jumat (5/10) malam di kantor KPK. "Saya dipanggil Presiden pada pukul 17.00 WIB tadi, bicara selama 45 menit, dan diminta memberikan masukan," kata Denny pula.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari telepon Presiden yang diterima Denny, pagi harinya. Dalam pertemuan tersebut, Presiden meminta laporan lengkap mengenai persoalan antara Polri dan KPK.
"Saya sampaikan bahwa peristiwa semalam adalah rangkaian dari banyak kejadian, termasuk penanganan kasus korupsi simulator SIM," ujar dia seraya menyebutkan bahwa seluruh rangkaian polemik Polri dan KPK berbaur dengan isu pelemahan KPK.
Isu pelemahan KPK itu muncul dari wacana perubahan UU KPK, penarikan penyidik KPK dari unsur kepolisian, dan penangkapan Novel Baswedan, kata Denny.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Menurut Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana, dalam siaran pers yang diterima ANTARA, Sabtu petang, Presiden memutuskan untuk segera memberikan pernyataan setelah mendapatkan berbagai masukan terkait masalah tersebut.
Ia mengungkapkan, dirinya telah dipanggil untuk menjelaskan kejadian pada Jumat (5/10) malam di kantor KPK. "Saya dipanggil Presiden pada pukul 17.00 WIB tadi, bicara selama 45 menit, dan diminta memberikan masukan," kata Denny pula.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari telepon Presiden yang diterima Denny, pagi harinya. Dalam pertemuan tersebut, Presiden meminta laporan lengkap mengenai persoalan antara Polri dan KPK.
"Saya sampaikan bahwa peristiwa semalam adalah rangkaian dari banyak kejadian, termasuk penanganan kasus korupsi simulator SIM," ujar dia seraya menyebutkan bahwa seluruh rangkaian polemik Polri dan KPK berbaur dengan isu pelemahan KPK.
Isu pelemahan KPK itu muncul dari wacana perubahan UU KPK, penarikan penyidik KPK dari unsur kepolisian, dan penangkapan Novel Baswedan, kata Denny.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012