Semarapura (Antara Bali) - Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Pariwisata Saraswati, Kabupaten Klungkung, dilaporkan kepada polisi terkait kasus pemukulan terhadap siswa.
"Kami masih menyelidiki laporan dari wali murid SMA Pariwisata," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Klungkung Iptu Wiyastu Andre di Semarapura, Jumat.
Kepala SMA Pariwisata Saraswati, Gusti Made Subrata, sudah menjalani pemeriksaan di kepolisian atas perbuatannya memukul muridnya, I Putu Agum Laksana (18).
Dalam laporan itu, Agum mengaku dipukul pada bagian dahi hingga mengalami luka-luka. Orang tua korban juga mengaku terima atas ucapan kepala sekolah karena dianggap merendahkan martabat.
Peristiwa itu yang terjadi pada Kamis (4/10) lalu berawal dari pemanggilan Agum dan kedua rekannya, Budiartawan dan Arianto, oleh kepala sekolah karena memotret guru perempuan yang sedang mengajar dengan menggunakan kamera ponsel. Foto tersebut kemudian diunggah ke Facebook.
Namun Made Subrata membantah memukul siswanya. "Saya tidak memukul. Hanya menjambak rambutnya," katanya.(IPA/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kami masih menyelidiki laporan dari wali murid SMA Pariwisata," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Klungkung Iptu Wiyastu Andre di Semarapura, Jumat.
Kepala SMA Pariwisata Saraswati, Gusti Made Subrata, sudah menjalani pemeriksaan di kepolisian atas perbuatannya memukul muridnya, I Putu Agum Laksana (18).
Dalam laporan itu, Agum mengaku dipukul pada bagian dahi hingga mengalami luka-luka. Orang tua korban juga mengaku terima atas ucapan kepala sekolah karena dianggap merendahkan martabat.
Peristiwa itu yang terjadi pada Kamis (4/10) lalu berawal dari pemanggilan Agum dan kedua rekannya, Budiartawan dan Arianto, oleh kepala sekolah karena memotret guru perempuan yang sedang mengajar dengan menggunakan kamera ponsel. Foto tersebut kemudian diunggah ke Facebook.
Namun Made Subrata membantah memukul siswanya. "Saya tidak memukul. Hanya menjambak rambutnya," katanya.(IPA/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012