Pontianak (Antara Bali) - Sebanyak 20 warga Kecamatan Mentebah, Kabupaten Kapuas Hulu, ikut program KB berupa vasektomi dengan difasilitasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat.
"Kami berangkat Kamis kemarin, sampai tadi subuh," kata Kepala Puskesmas Mentebah, M Fauzi yang mendampingi rombongan saat operasi vasektomi di Rumah Sakit Kodam XII/Tanjungpura di Sungai Raya, Kubu Raya, Pontianak, Jumat.
Menurut dia, tahun lalu sebanyak 16 warga Mentebah juga vasektomi di rumah sakit itu. Keputusan mengikuti vasektomi diserahkan kepada masing-masing personal. "Kami hanya memfasilitasi dan menjelaskan keuntungan-keuntungan dari vasektomi," ujar dia.
Selama ini, yang ikut program KB hanya istri-istri mereka menggunakan pil atau suntik. Kondisi tersebut rentan gagal dan mengganggu siklus hormon para ibu itu. "Di Mentebah 80 - 90 persen yang ikut KB hanya kalangan perempuan dengan menggunakan suntik dan pil," kata M Fauzi.
Abang Alfiansyah (35), memilih vasektomi karena istrinya mempunyai tekanan darah tinggi atau hipertensi. "Selain sudah memiliki tiga anak, istri saya juga berisiko kalau melahirkan lagi karena pengaruh darah tinggi," kata Alfiansyah.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kami berangkat Kamis kemarin, sampai tadi subuh," kata Kepala Puskesmas Mentebah, M Fauzi yang mendampingi rombongan saat operasi vasektomi di Rumah Sakit Kodam XII/Tanjungpura di Sungai Raya, Kubu Raya, Pontianak, Jumat.
Menurut dia, tahun lalu sebanyak 16 warga Mentebah juga vasektomi di rumah sakit itu. Keputusan mengikuti vasektomi diserahkan kepada masing-masing personal. "Kami hanya memfasilitasi dan menjelaskan keuntungan-keuntungan dari vasektomi," ujar dia.
Selama ini, yang ikut program KB hanya istri-istri mereka menggunakan pil atau suntik. Kondisi tersebut rentan gagal dan mengganggu siklus hormon para ibu itu. "Di Mentebah 80 - 90 persen yang ikut KB hanya kalangan perempuan dengan menggunakan suntik dan pil," kata M Fauzi.
Abang Alfiansyah (35), memilih vasektomi karena istrinya mempunyai tekanan darah tinggi atau hipertensi. "Selain sudah memiliki tiga anak, istri saya juga berisiko kalau melahirkan lagi karena pengaruh darah tinggi," kata Alfiansyah.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012