Denpasar (Antara Bali) - Pengurus dan penghuni Ashram Gandhi Puri Klungkung, Bali, memperingati seribu hari wafatnya mantan Presiden Abdurrahman Wahid bersamaan dengan perayaan Gandhi Jayanthi Ke-143.
"Rangkaian kegiatan perayaan Gandhi Jayanthi dan seribu hari wafatnya Gus Dur berlangsung selama empat hari mulai dari 29 September hingga 2 Oktober 2012," kata Indra Udayana selaku pengurus Ashram Gandhi, Puri Klungkung, dalam keterangan persnya di Denpasar, Rabu.
Ashram Gandhi sebagai pendidikan spiritual agama Hindu diresmikan oleh Gus Dur pada 20 Agustus 2004. Semasa hidupnya beberapa kali Gus Dur hadir ke tempat itu untuk memberi motivasi kepada anak muda di Ashram.
Kegiatan Gandhi Jayanthi digelar setiap tahun di asrama tersebut sekaligus sebagai refleksi dan penyebaran nilai-nilai Mahatma Gandhi kepada masyarakat luas dalam membangkitkan kesadaran generasi muda akan nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian.
Selain itu ritual Gandhi Jayanthi merupakan bagian dari pembangunan spirit generasi muda untuk senantiasa menjaga sikap dan prilaku menyangkut nilai-nilai kedamaian dan menghargai kebhinekaan yang diwarisi.(*/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Rangkaian kegiatan perayaan Gandhi Jayanthi dan seribu hari wafatnya Gus Dur berlangsung selama empat hari mulai dari 29 September hingga 2 Oktober 2012," kata Indra Udayana selaku pengurus Ashram Gandhi, Puri Klungkung, dalam keterangan persnya di Denpasar, Rabu.
Ashram Gandhi sebagai pendidikan spiritual agama Hindu diresmikan oleh Gus Dur pada 20 Agustus 2004. Semasa hidupnya beberapa kali Gus Dur hadir ke tempat itu untuk memberi motivasi kepada anak muda di Ashram.
Kegiatan Gandhi Jayanthi digelar setiap tahun di asrama tersebut sekaligus sebagai refleksi dan penyebaran nilai-nilai Mahatma Gandhi kepada masyarakat luas dalam membangkitkan kesadaran generasi muda akan nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian.
Selain itu ritual Gandhi Jayanthi merupakan bagian dari pembangunan spirit generasi muda untuk senantiasa menjaga sikap dan prilaku menyangkut nilai-nilai kedamaian dan menghargai kebhinekaan yang diwarisi.(*/ADT)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012