Sebanyak sembilan seniman (pengabdi seni) menerima penghargaan Adi Sewaka Nugraha dari Pemerintah Provinsi Bali pada Penutupan Pesta Kesenian Bali ke-44 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali, Minggu malam.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha mengatakan mekanisme proses pemberian Adi Sewaka Nugraha didasarkan atas usulan dari perangkat daerah yang menangani urusan kebudayaan di masing-masing kabupaten/kota.
"Penghargaan ini sebagai wujud perhatian, pengakuan dan apresiasi Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kebudayaan, atas prestasi, dan pencapaian seniman dan/atau pelaku seni dalam penguatan dan pemajuan seni tradisi, klasik, dan/atau seni rakyat," ujarnya.
Selain diusulkan oleh kabupaten/kota, penerima Adi Sewaka Nugraha juga dapat diusulkan oleh Lembaga Pendidikan Tinggi Bidang Kebudayaan dan Lembaga non-Pemerintah Bidang Kebudayaan.
Baca juga: Pengunjung Pesta Kesenian Bali 2022 capai 1,5 juta orang
Ada beberapa kriteria umum dan khusus yang telah ditetapkan sebagai aspek verifikasi/penilaian seperti dilihat dari pengabdian, keahlian, bidang seni tradisi, klasik, dan/atau seni rakyat untuk kepentingan masyarakat.
"Selanjutnya dari sisi kepeloporan dan kontribusi, kreativitas dan inovasi kekaryaan bidang seni tradisi, klasik, dan/atau seni rakyat," ucap mantan Rektor ISI Denpasar itu.
Kemudian dilihat juga telah mendapat penghargaan lain yang relevan, serta reputasi dan pengakuan.
Penerima Adi Sewaka Nugraha diberikan piagam penghargaan dan uang masing-masing sebesar Rp50 juta yang diserahkan oleh Gubernur Bali Wayan Koster.
"Penghargaan Adi Sewaka Nugraha ini diharapkan mampu memotivasi generasi penerus bangsa untuk memiliki integritas, dedikasi, dan kontribusi dalam penguatan dan pemajuan seni tradisi, klasik dan/atau seni rakyat secara berkelanjutan," kata Arya Sugiartha.
Kesembilan pengabdi seni Penerima Adi Sewaka Nugraha sesuai Keputusan Gubenur Bali Nomor 454/03-J/HK/2022 Tanggal 31 Mei 2022 antara lain Ni Ketut Suryatini, S.SKar., M.Sn., (bidang Seni Karawitan), Anak Agung Anom Putra, STT., M.Si (bidang Seni Tari) dan Drs I Putu Raksa Sulaksana (bidang Seni Tari Arja).
Baca juga: Duta Denpasar tampilkan remaja untuk regenerasi seniman
Kemudian I Made Gde Puasa, SSos.H, MFil.H (bidang Seni Pedalangan), Dr I Kt Suteja, SST, MSn (bidang Seni Tari), Dr Drs I Ketut Muka Pendet, MSi (bidang Seni Rupa Patung), (almarhum) I Ketut Rida (bidang Seni Sastra Daerah/Budayawan), I Nyoman Geguh (bidang Seni Tari), dan Ni Ketut Yudhani (bidang Seni Drama Gong).
"Semangat ngayah dan bakti telah dilakoni Penerima Adi Sewaka Nugraha dalam berkesenian untuk mendukung visi Pembangunan Provinsi Bali 2018-2023: Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui Pola pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru," kata Arya Sugiartha.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha mengatakan mekanisme proses pemberian Adi Sewaka Nugraha didasarkan atas usulan dari perangkat daerah yang menangani urusan kebudayaan di masing-masing kabupaten/kota.
"Penghargaan ini sebagai wujud perhatian, pengakuan dan apresiasi Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kebudayaan, atas prestasi, dan pencapaian seniman dan/atau pelaku seni dalam penguatan dan pemajuan seni tradisi, klasik, dan/atau seni rakyat," ujarnya.
Selain diusulkan oleh kabupaten/kota, penerima Adi Sewaka Nugraha juga dapat diusulkan oleh Lembaga Pendidikan Tinggi Bidang Kebudayaan dan Lembaga non-Pemerintah Bidang Kebudayaan.
Baca juga: Pengunjung Pesta Kesenian Bali 2022 capai 1,5 juta orang
Ada beberapa kriteria umum dan khusus yang telah ditetapkan sebagai aspek verifikasi/penilaian seperti dilihat dari pengabdian, keahlian, bidang seni tradisi, klasik, dan/atau seni rakyat untuk kepentingan masyarakat.
"Selanjutnya dari sisi kepeloporan dan kontribusi, kreativitas dan inovasi kekaryaan bidang seni tradisi, klasik, dan/atau seni rakyat," ucap mantan Rektor ISI Denpasar itu.
Kemudian dilihat juga telah mendapat penghargaan lain yang relevan, serta reputasi dan pengakuan.
Penerima Adi Sewaka Nugraha diberikan piagam penghargaan dan uang masing-masing sebesar Rp50 juta yang diserahkan oleh Gubernur Bali Wayan Koster.
"Penghargaan Adi Sewaka Nugraha ini diharapkan mampu memotivasi generasi penerus bangsa untuk memiliki integritas, dedikasi, dan kontribusi dalam penguatan dan pemajuan seni tradisi, klasik dan/atau seni rakyat secara berkelanjutan," kata Arya Sugiartha.
Kesembilan pengabdi seni Penerima Adi Sewaka Nugraha sesuai Keputusan Gubenur Bali Nomor 454/03-J/HK/2022 Tanggal 31 Mei 2022 antara lain Ni Ketut Suryatini, S.SKar., M.Sn., (bidang Seni Karawitan), Anak Agung Anom Putra, STT., M.Si (bidang Seni Tari) dan Drs I Putu Raksa Sulaksana (bidang Seni Tari Arja).
Baca juga: Duta Denpasar tampilkan remaja untuk regenerasi seniman
Kemudian I Made Gde Puasa, SSos.H, MFil.H (bidang Seni Pedalangan), Dr I Kt Suteja, SST, MSn (bidang Seni Tari), Dr Drs I Ketut Muka Pendet, MSi (bidang Seni Rupa Patung), (almarhum) I Ketut Rida (bidang Seni Sastra Daerah/Budayawan), I Nyoman Geguh (bidang Seni Tari), dan Ni Ketut Yudhani (bidang Seni Drama Gong).
"Semangat ngayah dan bakti telah dilakoni Penerima Adi Sewaka Nugraha dalam berkesenian untuk mendukung visi Pembangunan Provinsi Bali 2018-2023: Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui Pola pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru," kata Arya Sugiartha.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022